Qalqilya, Tepi Barat (ANTARA News/Reuters) - Seorang gerilyawan Hamas tewas dan dua polisi Palestina terluka dalam kontak senjata di Tepi Barat yang diduduki Israel, Minggu, kata beberapa pejabat keamanan Palestina.

Pertempuran itu meletus ketika pasukan yang setia kepada kelompok Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas, yang memerintah Tepi Barat, menyerang sebuah lingkungan permukiman di kota Qalqilya untuk menangkap sejumlah pria bersenjata dari kelompok saingan mereka Hamas yang memerintah Jalur Gaza.

Para pejabat itu menyebut nama gerilyawan tewas tersebut adalah Mohammad Yasin dan menyebut polisi telah menyisir tempat itu untuk mencari pria bersenjata lainnya.

Sejumlah saksi megatakan beberapa pria Hamas bersenjata bersembunyi dalam beberapa bangunan dan mengabaikan imbauan untuk menyerah.

Insiden itu mungkin akan memperdalam perselisihan antara Fatah dan Hamas yang sudah memanas sejak Hamas merebut kekuasaan di Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Abbas.

Hamas mengatakan pasukan keamanan Abbas yang didominasi Fatah telah melancarkan tindakan keras terhadap para aktivis. Hamas menyatakan, Sabtu, 22 aktivisnya telah ditangkap di Tepi Barat.

Fatah membantah penangkapan itu dimotivasi secara poltik, melainkan karena terlibat dalam penyembunyian senjata, pencucian uang dan penghasutan kekerasan.

Jurubicara Hamas di Jalur Gaza mengatakan penangkapan pada Sabtu itu merupakan upaya Fatah untuk menyabot usaha Mesir guna merekonsiliasikan kedua kelompok yang bersaing tersebut.

Hamas juga menuduh Fatah telah membantu Israel dalam mengejar salah seorang gerilyawannya yang kemudian dibunuh oleh tentara Israel yang mengepung rumahnya dekat kota Hebron (Al Khalil) di Tepi Barat.

Dalam pembicaraan mengenai persatuan Hamas dan Fatah di Kairo awal bulan ini, Mesir menetapkan batas waktu 7 Juli untuk mencapai perjanjian guna menjembatani perbedaan mereka. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009