Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Landak melalui Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Landak bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melaksanakan perbaikan varietas padi lokal Palawakng Gaeng melalui pemuliaan mutasi M2 atau generasi kedua.
"Pada panen padi program perbaikan varietas padi lokal Palawakng Gaeng dilaksanakan oleh tim perbaikan varietas padi lokal palawakng Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) dan dihadiri oleh kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) yang mewakili kepada DPPKP Kabupaten Landak," kata Wakil ketua tim perbaikan varietas padi lokal palawakng Eva Oktapiani, di Ngabang, Kamis.
Dia mengatakan hasil panen padi lokal Palawakng Varietas Gaeng ini akan ditanam kembali untuk dijadikan tanaman M3 atau generasi ketiga program perbaikan varietas padi lokal Palawakng yang melalui pemuliaan mutasi.
"Semua hasil panen M2 atau generasi kedua ini akan kita tanam kembali di M3 atau generasi ketiga ini dan populasi tanaman M3 akan lebih banyak dari populasi tanaman pada M2 dan dari hasi pemulian varietas padi lokal palawakng gaeng yang sudah melewati generasi kedua ini, sudah kelihatan perbedaan dari induknnya," kata Eva.
Sementara itu, di tempat terpisah Peneliti dari Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Azri Kusuma Dewi menjelaskanTujuan utama dari perbaikan varietas padi lokal palawakng Gaeng ini adalah perbaikan karakter agronomi terutama untuk umur panen dan arsitektur tanaman. Dimana, pada umumnya varietas padi lokal berumur panjang, tanaman tinggi dan potensi hasilnya rendah.
"Oleh sebab itu pada penanaman generasi M2 seleksi diarahkan pada perbaikan karakter tersebut. Pada saat memasuki fase reproduktif, dilakukan penandaan umur berbungga dari setiap individu tanaman dengan tujuan untuk mengetahui genotipe mutan yang berumur genjah atau berbunga lebih awal dibandingkan dengan tanaman induknya," kata Azri.
Lebih lanjut Azri mengatakan seleksi dengan penandaan dapat dilakukan bertahap dengan memakai interval waktu setiap 7 sampai 10 hari . Sehingga nantinya akan dapat diseleksi genotipe-genotipe yang berumur lebih genjah 7 hari, 14 hari, 21 hari dari induknya sembari memperhatikan keragaan agronomi dari genotipe tersebut.
"Genotipe yang terseleksi pada generasi M2 ini dipanen permalai dan kemudian akan ditanam kembali pada generasi berikutnya (generasi M3), untuk mengamati keragaan agronomi dari genotipe yang telah terseleksi tersebut," kata Azri.
Sementara itu Bupati Landak Karolin Margret Natasa tetap mendukung tim program perbaikan varietas padi lokal palawakng Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) untuk melanjutkan tanam M3 atau generasi ketiga dari program perbaikan varietas lokal palawakng Kabupaten Landak.
"Dengan Program perbaikan varietas padi lokal Palawakng, Kita dapat mempertahankan varietas padi lokal asli Kabupaten Landak menjadi Varietas Padi Unggulan dan nantinya kedepan bukan hanya Varietas padi bersekala lokal tetapi akan menjadi Varietas Padi bersekala Nasional," kata Karolin.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020