"Kami sampaikan apresiasi tinggi untuk para pengurus, penggerak, dan petugas di lapangan termasuk para pimpinan Rumah Sakit, tenaga kesehatan, dan para relawan Muhammadiyah dari berbagai komponen yang berkhidmat tinggi mengemban tugas mulia persyarikYogyakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir mengapresiasi kiprah Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) yang terus bergerak dari Pusat hingga hampir seluruh daerah di Indonesia dalam menghadapi wabah virus corona jenis baru COVID-19 secara masif dan tersistem.
"Kiprahnya didukung kinerja, data, dan sistem teknologi informasi yang bagus dengan dukungan Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM) yang menyangga," kata Haedar melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, melalui MCCC langkah Muhammadiyah diapresiasi, hingga dr Corona Rintawan yang semula menjadi Ketua MCCC ditarik ke BNPB Pusat mewakili Muhammadiyah.
Hingga 14 April 2020, total ada 65 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah ( RSMA) yang dijadikan tempat rujukan corona di 9 provinsi. MCCC juga telah terbentuk di 23 provinsi di Indonesia dari Aceh hingga Papua Barat.
Baca juga: Akademisi Muhammadiyah rilis buku soal Pandemi COVID-19
Baca juga: 35 RS Muhammadiyah dan Aisyiyah rawat 1.084 pasien COVID-19
"Kami sampaikan apresiasi tinggi untuk para pengurus, penggerak, dan petugas di lapangan termasuk para pimpinan Rumah Sakit, tenaga kesehatan, dan para relawan Muhammadiyah dari berbagai komponen yang berkhidmat tinggi mengemban tugas mulia persyarikatan," kata dia.
Muhammadiyah juga tengah mempersiapkan RS Darurat COVID-19 yang bertempat di rusunawa RS PKU Muhammadiyah Gombong. Sebelum dialihkan fungsi sebagai rumah sakit darurat COVID-19, rusunawa tersebut dulunya merupakan ruang istirahat para dokter dan tenaga kesehatan yang bekerja di RS Muhammadiyah Gombong.
"Insyaallah satu bulan lagi sudah dapat difungsikan, rumah sakit darurat ini nantinya mampu menampung dan merawat 100 pasien COVID-19. Dengan didesain bersama para ahli di bidang standar fasilitas rumah sakit Covid-19, rumah sakit darurat ini menyediakan beberapa ruangan. Mulai dari ruang Intensive Care Unit (ICU), ruang perawatan, laboratorium, hingga ruang lainnya yang berkaitan dengan perawatan maupun diagnosa," kata Haedar.
Haedar berharap semua elemen untuk tetap jaga kadar kemampuan dan proyeksi program kesehatan dan langkah MPKU ke depan agar semuanya berkeseimbangan.
Baca juga: LPB-Muhammadiyah semprotkan disinfektan tempat ibadah umat Kristiani
Selain itu, Aisyiyah dan semua komponen Persyarikatan pun dari pusat sampai di bawah bergerak bersinergi hadapi musibah besar ini dengan program-program nyata lawan Corona sebagai panggilan dakwah dan tajdid.
Begitu juga dengan peran PCIM-PCIA luar negeri seperti Malaysia, Taiwan, Mesir, AS, Jerman, Saudi juga bergerak secara nyata dan bersinergi.
"Lebih khusus Aisyiyah berkiprah dalam program sosial-ekonomi mengantisipasi dampak wabah Corona di akar-rumput," kata Haedar.
Muhammadiyah dengan pandangan keislamannya yang kokoh serta dalam semangat dakwah dan tajdid, gencar membela para tenaga kesehatan yang luar biasa berkhidmat dengan bertaruh nyawa, empati terhadap korban positif dan meninggal, serta terus mengedukasi warga yang masih berpandangan negatif terhadap pasien serta menolak pemakaman jenazah terkait Corona.
"Semua gerak Muhammadiyah yang melibatkan segenap komponen secara bersinergi itu membuktikan kiprah kemanusiaan yang melintasi dan insklusif sebagaimana diajarkan KH Ahmad Dahlan tentang Al-Ma'un maupun misi risalah dakwah Nabi Muhammad untuk menebar rahtaman lil-'alamin," kata Haedar.
Baca juga: Muhammadiyah siapkan 60 psikolog hadapi COVID-19
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020