Peshawar, Pakistan  (ANTARA News) - Pasukan keamanan pada hari Sabtu memperingatkan penduduk di satu kota Pakistan barat laut, agar meninggalkan daerah tersebut menjelang serangan terhadap kelompok garis keras di wilayah itu, kata para pejabat.

Peringatan itu disebarkan melalui pamflet-pamflet yang dijatuhkan oleh helikopter-helikopter di kota Charbagh, 20 kilometer di utara Swat, daerah tempat pihak militer melancarkan operasi besar-besaran terhadap kelompok militan pada 8 Mei.

"Para penduduk dinasehatkan oleh pamflet-pamflet itu untuk mengungsi dari daerah tersebut," kata seorang pejabat senior militer kepada AFP, yang minta tak disebutkan namanya.

Dia mengatakan, itu dilakukan untuk menghindari kerusakan menjelang kemungkinan dilakukannya operasi militer di kota Charbagh, satu benteng pertahanan Taliban.

Pasukan-pasukan komando pada bulan ini menyerang lembah Peochar, daerah pertahanan Maulana Fazlullah, yang memimpin pemberontakan Taliban untuk memberlakukan hukum syariah di Swat. Tetapi, belum jelas bagaimana daerah itu masih dikuasai oleh para gerilyawan.

Pejabat keamanan lainnya membenarkan, bahwa pamflet-pamflet itu telah dijatuhkan di Charbagh menjelang kemungkinan serangan darat dan serangan udara di daerah tersebut.

"Terdapat laporan-laporan intelijen mengenai kehadiran sejumlah komandan penting Taliban di daerah itu," katanya lalu  tidak memberikan keterangan selanjutnya, selain hanya menyatakan hal itu mencemaskan keamanan.

Pejabat itu mengatakan, bahwa penduduk sudah mulai meninggalkan daerah Charbagh, yang berpenduduk 20.000-25.000 jiwa.

Beberapa pertempuran sengit belum lama tampaknya menggunakan tempat di Bahrain, di utara lembah Swat, itu di mana pasukan keamanan Kamis mengatakan, mereka telah menewaskan sembilan gerilyawan, dalam pertempuran yang menyebabkan dua tentara pemerintah dan dua penduduk sipil tewas.

Sekitar 2,4 juta orang telah melarikan diri dari daerah itu, pada saat tentara menggempur lembah Swat barat dan dua distrik terdekatnya, yang kembali ke Taliban.

Kelompok garis keras itu bulan lalu maju ke dalam 100 kilometer di ibukota, Islamabad.

Pihak militer mengatakan, lebih dari 1.200 pejuang garis keras dan 80 tentara pemerintah tewas dalam berbagai pertempuran, yang dilancarkan di distrik Lower Dir pada 26 April, Buner 28 April dan Swat 8 Mei. Namun, perhitungan jumlah korban itu tak bisa dikonfirmasikan secara independen.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009