Denpasar (ANTARA) - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mencatat untuk Kamis (16/4) ada penambahan kasus positif COVID-19 di Pulau Dewata 15 orang dibandingkan data kasus pada hari sebelumnya.
"Dari 15 kasus positif ini, ada riwayat perjalanan ke luar negeri sembilan orang, ada trasmisi lokal tiga orang, dan masih diinvestigasi tiga orang," kata Dewa Indra saat memberikan keterangan di Denpasar, Kamis.
Baca juga: Polri benarkan adanya pesta ultah digelar WNA di Bali
Baca juga: ABK pekerja migran asal Badung-Bali dikarantina di rumah singgah
Penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 15 orang tersebut, tercatat menjadi yang tertinggi dalam kurun sepekan terakhir. Pada Rabu (15/4) jumlah akumulatif kasus positif COVID-19 di Bali tercatat ada 98 orang.
Sebelumnya pada Kamis (9/4), jumlah kasus bertambah sebanyak 14 pasien. Kemudian berlanjut pada Jumat (10/4) terjadi penambahan 12 kasus. Pada Sabtu (11/4), penambahan yang positif ada 4 kasus, Minggu (12/4), jumlah kasus bertambah lagi mencapai 2 orang, Senin (13/4) terjadi lagi penambahan kasus 5 pasien. Sedangkan Selasa (14/4) dan Rabu (15/4) terjadi penambahan harian masing-masing mencapai 6 orang.
Dewa Indra mengemukakan secara akumulatif jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali hingga saat ini ada 113 orang, yakni tujuh orang WNA dan 106 orang WNI. "Yang sedang dirawat ada 78 orang," ujarnya.
Baca juga: Ribuan alat kesehatan penanganan COVID-19 tiba di Bali
Dia merinci dari 106 WNI yang positif COVID-19 itu, 72 orang merupakan "imported case" atau ada riwayat perjalanan ke luar negeri, datang dari daerah terjangkit di Indonesia ada 13 orang, transmisi lokal 16 orang, dan masih diinvestigasi lima orang.
"Yang diinvestigasi ini karena mereka positif, tetapi tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri, tidak pergi ke daerah terjangkit, dan juga tidak ada anggota keluarganya yang positif COVID-19," ucap pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Menurut Dewa Indra, yang menjadi catatan adalah penambahan kasus karena transmisi lokal. Penularannya dari orang yang positif berinteraksi dengan orang lain.
"Bisa karena kontak dekat, berkomunikasi tanpa menggunakan masker, atau pernah duduk pada tempat atau memegang benda yang pernah disentuh oleh orang yang positif dan lupa mencuci tangan," ucapnya.
Baca juga: Gugus Tugas: Kasus positif COVID-19 di Bali didominasi "imported case"
Baca juga: Bali siapkan karantina pekerja migran dengan 1.012 tempat tidur
Oleh karena itu, Dewa Indra mengajak masyarakat Bali untuk menghentikan kasus transmisi lokal dimulai dengan cara-cara yang sederhana seperti menjaga jarak, mengenakan masker ketika berada di luar rumah serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020