Brisbane, 30/5 (ANTARA) - Pemerintah Federal Australia saat ini mempertimbangkan permintaan dari Amerika Serikat untuk menerima tahanan dari  penjara militer Tanjung Guantanamo, demikian seperti dikutip dari jaringan berita ABC, di Brisbane, Sabtu pagi.

Permintaan Amerika agar Australia mengambil alih tahanan dari Guantanamo tercatat telah sebanyak tiga kali, dan itu adalah kali pertama dalam era pemerintah Presiden Barack Obama.

Tahanan yang dipertimbangkan untuk dipindahkan ke Australia adalah 17 warga Uighur, mereka adalah Muslim dari China utara.

Para tahanan tersebut telah ditahan di Guantanamo selama tujuh tahun, meskipun tuduhan berkaitan dengan terorisme terhadap mereka tidak terbukti.

Dalam laporan Pentagon pada bulan Februari lalu, para warga Uighur itu sudah semestinya dilepaskan, namun Pemerintah Amerika khawatir jika dibebaskan maka mereka akan dihukum bila pulang ke China.

Jurubicara Perdana Menteri Kevin Rudd mengatakan bahwa pemerintah Australia akan mempertimbangkan permintaan tersebut berdasarkan kajian kasus per kasus.

Namun di sisi lain, pihak oposisi federal mempertanyakan mengapa Amerika hingga tiga kali meminta Australia untuk menerima para tahanan tersebut.

Jurubicara pihak posisi untuk kebijakan luar negeri, Julie Bishop, dalam wawancara dengan Radio ABC menyatakan bahwa ia baru kali ini mendengar permintaan semacam itu, dan Julie berjanji akan menanyakan itu kepada pemerintah federal.

Julie mencurigai mengapa Australia harus menerima para tahanan asal Tanjung Guantanamo tersebut, sementara Amerika sendiri tidak berkenan melakukannya.

"Kalau orang-orang ini sudah bukan lagi tersangka, kita harus tahu kenapa Amerika tidak melepaskan saja mereka di Amerika bila mereka tidak bisa kembali ke China," ujar dia.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009