Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tiga TKI dilaporkan tewas dalam insiden runtuhnya gedung bekas Supermarket Jaya di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia, yang terjadi Kamis sore lalu (28/5) sekira pukul 17.00 waktu setempat.

Selain tiga TKI tewas, satu mayat lain belum diketahui identitasnya karena ditemukan hanya potongan-potongan tubuhnya, dua TKI selamat, dan tiga korban lainnya masih dicari.

Berdasarkan laporan di lapangan, tiga TKI yang meninggal adalah Asuki asal Sampang Madura, Muhamad Maskur asal Pacitan, dan Anwarrudin asal Solo, sementara yang selamat ialah Surono (31) dan Saleh (28).

Tim penyelamat yang terdiri dari Bomba (tim pemadam kebakaran dan penyelamat), Rela dan Hansip masih terus mencari korban lain yang belum ditemukan yakni Rauf, Fauzan, Mat Daip dan Hadi.

Gedung bekas supermarket Jaya yang sudah kosong sejak dua hingga tiga tahun lalu itu runtuh ketika para pekerja sedang menyiapkan untuk meruntuhkan gedung berlantai empat tersebut.

Evakuasi Kamis malam menemukan tiga korban yakni seorang korban tewas yang belum diketahui identitasnya, serta dua orang yang selamat yaitu Surono dan Saleh. Bahkan Saleh sudah boleh pulang ke rumah setelah dijemput istrinya.

Sementara evakuasi hari ini ditemukan dua mayat lagi yakni Asuki asal Sampang, Madura yang sudah berstatus permanent residence (PR) atau penduduk dan Anwarrudin asal Solo. Ketika mayat Anwarruddin ditemukan terdapat tas pinggang berisi KTP, paspor, handphone dan sejumlah uang.

Menurut juru bicara (minister counsellor penerangan sosial budaya) KBRI Kuala Lumpur Widyarka Ryananta, keluarga dari Asuki sudah minta jenasah segera dipulangkan ke Madura.

"Perusahaan kontraktor ini juga berjanji akan membiayai semua biaya perawatan termasuk pemulangan jenasah ke Indonesia," kata Widyarka.

Berdasarkan laporan dari kontraktor ada sembilan orang korban runtuhan gedung itu yakni Asuki, Muhamad Maskur, Anwaruddin, Surono, Saleh, Rauf, Hadi Fauzan, dan Mat Daip.

Satu jenazah belum dapat diidentifikasi sehingga masih empat nama yang dicari yakni Rauf, Fauzan, Mat Daip dan Hadi. Salah satu nama di antara ke empat orang itu kemungkinan adalah mayat yang ditemukan sudah dalam bentuk potongan-potongan tubuh.

Hingga kini, tim pencarian dan evakuasi masih terus bekerja dibantu dengan anjing pelacak.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009