Kupang (ANTARA) - Polres Kupang Kota membagikan 125 paket sembako kepada ratusan pekerja atau buruh harian yang terdampak COVID-19 di ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
"Ada ratusan paket sembako yang dibagikan kepada 125 pekerja harian, yang sekarang kurang lebih hampir dua bulan dirumahkan tanpa gaji," kata Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Baca juga: PTPN III Holding bagi sembako ke warga terdampak pandemi COVID-19
Baca juga: Polda Metro sebar 1.000 paket sembako bagi warga terdampak COVID-19
Baca juga: FIFGroup bagikan 75.000 paket sembako bagi warga terdampak corona
Aksi bagi-bagi sembako gratis bagi para buruh harian itu bekerja sama dengan kelompok masyarakat "Sayang Kota Kupang" yang juga peduli kepada masyarakat lain yang sulit mendapatkan makanan akibat pandemi COVID-19 itu.
Pantauan ANTARA, pembagian sembako itu tidak hanya dilakukan di jalan raya saja, tetapi juga di kos-kos karyawan hotel yang sudah dirumahkan sejak Maret 2020 lalu dan belum dipastikan kapan akan masuk kerja kembali.
Ia menyebutkan tiap paket sembako berisi beras berukuran lima kilogram, indomie 10 bungkus, minyak goreng, gula, teh, energen dan telur ayam.
Pembagian sembako itu tidak hanya dilakukan di dalam kota saja, tetapi juga di pinggir-pinggir kota Kupang seperti di Kecamatan Alak yang terdapat banyak buruh harian kapal.
Selain sembako yang dibagikan, pembagian masker juga dilakukan oleh Polres Kupang Kota di lima pasar tradisional di kota Kupang yakni pasar Oeba, pasar Oesapa, pasar Oebobo, pasar Kuanino dan pasar Inpres Naikoten I.
Ada pula pembagian paket makanan tambahan dan vitamin serta face shield di 11 puskesmas di Kota Kupang serta 4 rumah sakit yakni RSU SK Lerik, RSUD Prof Dr WZ Yohanes, rumah sakit jiwa Naimata, RS Undana.
Dalam pembagian itu juga pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga jarak dalam beraktivitas, serta tetap di rumah jika tak ada aktivitas yang sangat penting di luar rumah.
Beberapa pekerja harian yang mengaku terdampak oleh penyebaran virus Corona itu mengaku sangat terbantu dengan bantuan sembako yang diberikan oleh pihak kepolisian tersebut.
"Kami tidak lagi bekerja sejak Maret lalu karena tingkat hunian hotel yang sepi. Dari 50 kamar yang sebelumnya selalu penuh kini sejak ada virus corona, hanya dua kamar yang terisi. Event-event dan pertemuan pun sangat sepi sehingga kami dirumahkan tanpa batas waktu," ujar Deby M (29), salah seorang staf hotel Amaris Kupang.
Ia pun berharap agar virus ini secepatnya selesai sehingga dirinya pun bisa mencari rejeki lagi, seperti sebelum-sebelumnya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020