Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Institute for Development Economy and Finance (Indef), Aviliani menilai usaha ekonomi kreatif harus mendapat sentuhan (perhatian) pemerintah.
"Banyak usaha ekonomi kreatif yang dilakukan hanya sebagai ujicoba sehingga usaha seperti ini belum banyak dipercaya masyarakat," kata Aviliani menjawab ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ekonomi kreatif merupakan proses peningkatan niLai tambah hasil dari eksploitasi kekayaan intelektual berupa kreativitas, keahlian, dan bakat individu menjadi suatu produk yang dapat dijual, di antaranya desain grafis, pembuatan baju kaos dengan desain yang terbatas, termasuk seni kerajinan tangan yang disesain khusus seperti, wayang batik dan boneka wayang yang dibuat dari kayu.
Ia mengakui, pelaku usaha kreatif belum bisa dikategorikan sebagai UKM (Usaha Kecil dan Menengah) ataupun sebagai industri rumah tangga sebab segmen dan kriterianya belum jelas.
"Namun, tidak semua pelaku ekonomi kreatif hanya melakukan usaha itu sebagai kegiatan yang sifatnya sementara sehingga perlu ada perhatian khusus pemerintah untuk mengidentifikaksi dan mengembangkan ekonomi kreatif yang betul-betul punya ciri dan memiliki kompetensi pada sektor ekonomi," ujarnya.
"Saya melihat, usaha ekonomi kreatif sebagai kegiatan yang bergengsi, namun resikonya sangat besar," ungkap Ekonom Indef tersebut.
Ia juga menilai, kegiatan ekonomi kreatif belum memiliki kekuatan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi secara umum.
"Sejauh ini, belum ada studi banding mengenai ekonomi kreatif tersebut. Namun, dibutuhkan kajian khusus agar keberadaan ekonomi kreatif itu, bisa eksis di tengah masyarakat," ujar Aviliani.
Terkait perlunya penyaluran kredit dari bank kepada pelaku usaha ekonomi kreatif, Ekonom Indef itu menegaskan, pihak bank tidak akan berani memberikan pinjaman sebab banyak sistem dan manajemen ekonomi kreatif yang belum terorganisir dengan baik.
"Saya rasa, belum ada bank yang berani menyalurkan kredit pada pelaku usaha ekonomi kreatif tersebut," katanya.
Salah satu cara agar usaha ekonomi kreatif bisa mendapat kepercayaan bank yakni melalui CSR (Corporate Social Responsibility) ekonomi kreatif itu yang melakukan pendekatan ke pihak perbankan, katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009