Kami sudah hitung semua asetnya dan nilainya hampir mencapai Rp5 miliar
Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat akan melelang aset yayasan penyalur dana beasiswa bagi mahasiswa dari daerah tersebut yang menempuh pendidikan di Jerman.
Kepala Inspektorat Daerah Papua Barat, Sugiyono, di Manokwari, Kamis, menyebutkan bahwa aset yayasan tersebut sudah disita. Dokumen lelang pun telah diserahkan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Sorong.
"Dokumen lelang sudah kami serahkan, mungkin karena ada bencana nonalam COVID-19 ini, sehingga proses lelangnya tertunda," ujar Sugiyono.
Baca juga: Papua Barat putus keterlibatan rekanan tangani beasiswa luar negeri
Ia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) ada temuan anggaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan yayasan selama tiga tahun berturut-turut dari 2015 hingga 2017. Nilai temuan tersebut mencapai lebih dari Rp4 miliar.
Pemprov Papua Barat, lanjut Sugiyono, sudah berupaya menempuh langkah persuasif dengan meminta pihak yayasan mengembalikan dana nilainya sesuai hasil temuan BPK. Upaya itu tidak disanggupi, sehingga inspektorat mengambil langkah untuk menyita aset yayasan tersebut.
"Kami sudah hitung semua asetnya dan nilainya hampir mencapai Rp5 miliar. Dengan demikian kalau dilelang hasilnya bisa menutupi kerugian negara," katanya lagi.
Menyusul temuan tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat kini tidak menggunakan jasa pihak ketiga dalam menyalurkan beasiswa pada program afirmasi pendidikan tersebut.
"Kami transfer langsung sesuai data by name by address. Dari keuangan melalui BNI kami kirim ke rekening masing-masing," kata Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Dowansiba pada kesempatan terpisah.
Menurutnya, cara ini lebih efektif dan efisien dibanding menggunakan jasa pihak ketiga. Bahkan, pemerintah daerah bisa menghemat antara Rp4 miliar hingga Rp5 miliar dalam setiap pengiriman.
"Dari sisi waktu juga lebih cepat, saya sudah coba. Misalnya hari ini pencairan dari keuangan, besok dana sudah sampai," kata dia lagi.
Baca juga: Papua Barat hentikan sementara beasiswa luar negeri
Pewarta: Toyiban
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020