Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) ingin melakukan langkah nyata dalam menumbuhkan kesadaran bahaya rokok dengan menjadikan 2012 sebagai tahun UI Bebas Rokok.
"UI berusaha mewujudkan kampus yang ramah lingkungan," kata Deputy Director Corporate Communications Universitas Indonesia Devie Rahmawati di Depok, Jumat.
Menurut dia, untuk langkah awal dalam Memperingati Hari Tembakau se-Dunia (31 Mei 2009), Universitas Indonesia menggelar kegiatan UI DIKAU (UI PeDulI TembaKAU). Kegiatan ini terdiri atas seminar dan turunnya 100 "SATGAS ROKOK" keliling kampus.
Ia mengatakan, Satgas akan bergerak menyebarkan "teror" anti rokok dengan membagikan stiker yang berisi peringatan mengenai bahaya rokok. Stiker akan mengeksploitasi visual dari akibat yang mungkin didera perokok seperti gambar bibir yang terpapar kanker mulut, gambar tenggorokan yang terbuka akibat kanker dan sebagainya.
UI dengan awak sebanyak 46.000 orang, terdiri atas 38.000 mahasiswa dan 8.000 staf akademik dan non akademik, akan sangat dirugikan bila tidak menciptakan kawasan tanpa rokok mengingat potensi rokok yang mampu menghilangkan satu nyawa setiap 6,5 detik.
Tidak hanya itu, nasib bangsa juga akan dipertaruhkan karena generasi yang hidup dengan rokok akan meninggal 20 - 25 tahun lebih awal dari orang yang tidak pernah menyentuh rokok.
Menurut data World Bank (1999), penanggulangan masalah merokok di Indonesia merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan.
Hal ini mengingat Indonesia masuk dalam lima kelompok besar negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Pada 2020, diperkirakan 7 dari 10 penduduk meninggal karena rokok. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009