Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Juli, mengalami penurunan 36 sen menjadi 64,72 dolar per barel, demikian dikutip dari AFP.
Minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman Juli turun 39 sen menjadi 64 dolar.
Selama perdagangan AS Kamis, minyak mentah New York naik ke tingkat tinggi 65,35 dolar sebelum menurun yang ditutup pada posisi 65,08 dolar, tingkat tertingginya sejak 4 November lalu.
Harga minyak mentah menguat dalam beberapa hari terakhir di tengah semakin optimisnya permintaan energi yang mendorong suatu harapan bahwa ekonomi AS sedang dalam kondisi pemulihan, kata analis.
"Dalam banyak persyaratan umum, pasar minyak masih nampak optimistis mencakup gagasan bahwa resesi telah dilalui," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.
Keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) Kamis untuk tetap mempertahankan tingkat produksinya pada angka 24,84 juta barel per hari meskipun banjir minyak juga merupakan tanda-tanda optimisme kartel tersebut bahwa permintaan akan meningkat segera, kata analis.
"Di mana meningkatnya kepercayaan dalam organisasi tersebut yang diperburuk kecenderungan menurunnya ekonomi telah berlalu, dan bahwa pemulihan secara bertahap telah dimulai," kata analis David Kirsch dari Konsultan PFC Energy.
OPEC, yang memproduksi 40 persen dari minyak mentah dunia, membuat keputusan pada pertemuan di Wina.
Departemen Energi Amerika Serikat (DoE) Kamis melaporkan bahwa cadangan minyak mentah Amerika turun dengan 5,4 juta barel pekan lalu, sedangkan analis memperkirakan penurunan hanya 500.000 barel.
Sementara cadangan gasolin turun dengan 600.000 barel, kata DoE yang menyebutkan pula bahwa angka ini jauh lebih kecil ketimbang prediksi para analis 1,7 juta barel.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
