New York (ANTARA News/AFP) - Dolar AS diperdagangkan "mixed" (beragam) sementara euro menguat pada Kamis waktu setempat karena sinyal dari membaiknya kondisi ekonomi mendorong pembaruan kembali selera risiko para investor, kata para dealer.

Pada 2100 GMT, mata uang tunggal Eropa dikutip pada 1,3943 dolar, naik dari 1,3868 dolar pada Rabu sore.

Dolar naik menjadi 96,77 yen dari 95,28 yen.

Joel Kruger dari Forex Capital Markets mengatakan, dolar AS berada "di bawah tekanan di tengah stabilnya kembali harsa saham dan sangat baiknya permintaan euro."

Dolar melemah setelah data menunjukkan sebuah penguatan tak terduga 1,9 persen kenaikan pesanan baru barang tahan lama di AS dan klaim pengangguran baru turun 623.000 pada pekan lalu, lebih baik dari proyeksi sebagian besar analis.

"Dolar tidak diperdagangkan pada sebuah level kejuaraan dengan jatuh ke posisi terendah yang tidak terlihat sejak penurunan terakhir terhadap sebagian besar mata uang utama beberapa hari lalu," kata analis PNC Bank.

Euro diburu pembeli, setelah survei Uni Eropa menunjukkan kepercayaan bisnis dan konsumen naik pada Mei untuk kali kedua bulan berturut-turut, menyusul hampir dua tahun merosot.

"Data kepercayaan menyatakan bahwa kedua bisnis dan konsumen menjadi lebih baik, memberikan prospek pemulihan menyusul tindakan stimulus utama dan dukungan perbankan yang keduanya telah ditetapkan bank sentral dan pemerintah," kata ekonom IHS Global Insight, Howard Archer.

"Penurunan tajam inflasi juga jelas mendukung sentimen konsumen, meski kenaikannya terbatas oleh tingginya dan masih meningkatnya kekhawatiran pengangguran."

Indikator sentimen ekonomi Komisi Eropa untuk 16 negara blok mata uang euro, naik 2,1 poin dari April menjadi 69,3 poin. Bulan lalu, data itu 67,2 poin, naik 2,5, merupakan kenaikan pertama sejak Mei 2007.

Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar turun menjadi 1,0838 franc Swiss dari 1,0890 Rabu sore. Pound turun menjadi 1,5943 dolar dari 1,5984 dolar.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009