Berdasarkan evaluasi pelaksanaan PSN, terdapat sembilan PSN dan satu program yang penyelesaiannya melebihi 2024 sehingga dikeluarkan dari daftar PSNJakarta (ANTARA) - Pemerintah memutuskan sembilan proyek dan satu program keluar dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) lantaran penyelesaiannya melewati target pada 2024.
"Berdasarkan evaluasi pelaksanaan PSN, terdapat sembilan PSN dan satu program yang penyelesaiannya melebihi 2024 sehingga dikeluarkan dari daftar PSN," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikan Airlangga Hartarto dalam rapat koordinasi Finalisasi Daftar Usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digelar secara virtual, Rabu (15/4).
Airlangga menjelaskan hingga 31 Desember 2019, sebanyak 88 persen PSN telah melewati tahap persiapan, termasuk di dalamnya adalah terkait program ketenagalistrikan 35.000 MW dan Program Kebijakan Pemerataan Ekonomi.
Baca juga: Airlangga: 88 proyek strategis nasional selesai
"Sementara 12 persen masih dalam tahap penyiapan, termasuk di dalamnya adalah program industri pesawat," kata Airlangga Hartarto.
Saat ini, lanjut dia, sudah ada 232 usulan proyek baru dengan rincian 84 usulan proyek berasal dari lima kementerian, 123 usulan proyek berasal dari 13 pemerintah daerah, 17 usulan proyek berasal dari empat BUMN/BUMD dan delapan usulan proyek berasal dari swasta.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang juga memimpin rakor bersama Menko Airlangga Hartarto mengaku ingin mengkaji proyek-proyek yang tidak hanya didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tapi juga oleh swasta.
Ia berharap dengan adanya status PSN, proyek-proyek investasi swasta yang selama ini mengalami kendala dapat segera diselesaikan, sehingga bisa menyerap tenaga kerja dan menghasilkan devisa.
"Saya berharap kita bisa lebih cepat walaupun dalam situasi yang seperti ini," harapnya.
Baca juga: Kemenko Perekonomian sebut 91 proyek strategis nasional rampung 2019
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020