London (ANTARA News/AFP) - Pasar-pasar saham utama Eropa ditutup melemah pada Kamis waktu setempat, karena sebuah ketidakpastian awal di Wall Street menyusul data ekonomi AS yang "mixed" (beragam), kata para dealer.

Para dealer mengatakan, sentimen hati-hati setelah New York merosot lebih dari dua persen pada Rabu, karena para investor kecewa bahwa memuncaknya utang pemerintah dapat mengakibatkan tingginya suku bunga, sehingga mengurangi harapan untuk pemulihan.

Mereka mengatakan, kekhawatiran tentang General Motors sedikit banyak berkurang di tengah pengumuman sebuah perjanjian restrukturisasi kebangkrutan dengan pemerintah AS, dan lebih baiknya dari perkiraan pesanan barang tahan lama dan data klaim baru pengangguran.

Pada waktu yang sama, membaiknya data tampak agak mengkonfirmasikan bahwa penurunan sudah mencapai titik terendah yang mengindikasikan bahwa pemulihan sudah terlihat, meninggalkan Wall Street dan tidak memberikan kenaikan pada akhir perdagangan di Eropa.

Terus melemahnya data penjualan rumah baru AS menambah suasana negatif.

Di London, indeks FTSE 100 dari saham-saham utama berakhir turun 0,65 persen menjadi 4.387,54 poin. Indeks DAX Frankfurt turun 1,36 persen menjadi 4.932,88 poin dan di Paris, indeks CAC 40, turun 0.,5 persen menjadi 3.263,70 poin.

Para dealer mengatakan, karena pemerintah mencari untuk meningkatkan lebih banyak utang untuk membantu menjaga ekonomi mereka di atas air, tingkat pengembalian -- atau yield -- pada obligasi mereka yang akan dijual meningkat, yang berisiko mendorong meluasnya kenaikan suku bunga.

Para investor mencemaskan, jika suku bunga naik, mereka dapat mengakhiri setiap pemulihan dari kemerosotan mendalam sejak 1930-an.

"Pasar Eropa turun, sejalan penurunan di Wall Street tadi malam, akibat kekhawatiran bahwa meningkatnya yield obligasi akan menghambat pemulihan ekonomi," kata analis Joshua Raymond dari perusahaan City Index.

Utang telah menjadi sebuah kekhawatiran di pasar, namun para investor telah mendorong ini ke satu sisi, bersiap untuk fokus pada sebuah pemulihan di harga rumah dan penjualan yang tinggi.

"Meningkatnya yield obligasi di AS telah bertindak sebagai sebuah pengecekan nyata terhadap pasar luas, bahwa manajemen utang akan memainkan sebuah peran kunci dalam sebuah pemulihan ekonomi, mengirimkan pasar melemah," kata Raymond.

James Hughes dari CMC Markets mengatakan, perdagangan di London berlangsung tenang, dengan para investor mengambil panduan mereka terutama dari penurunan Rabu di Wall Street.

Di Paris, salah satu dealer mengatakan, pasar sedang melakukan konsolidasi setelah naik kuat sejak awal Maret, dengan para investor sedang menunggu untuk melihat apakah membaiknya data ekonomi akan dikonfirmasi dengan sebuah pengembalian untuk tumbuh lebih lanjut.

Bursa saham di tempat lainnya di Eropa, Amsterdam turun 1,25 persen, Brussel kehilangan 1,0 persen, Madrid jatuh 0,79 persen, Milan merosot 0,80 persen dan Swiss turun 1,27 persen.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009