Jakarta (ANTARA) - Penggunaan internet meningkat selama periode physical distancing guna mencegah penyebaran virus corona baru (COVID-19).
Banyak orang membuat akun baru di Internet, membaca berita lebih sering, menonton lebih banyak video, dan melihat media sosial hampir setiap saat. Hal-hal tersebut merupakan cara yang menyenangkan untuk tetap terhubung dengan orang lain selama terpisah jauh secara fisik.
Namun banyak yang tidak menyadari aktivitas online mereka tidak terlepas dari risiko keamanan data pribadi.
Berikut cara mudah menjaga privasi data di internet selama physical distancing dari Mozilla.
Baca juga: Microsoft akan hilangkan password ratusan juta pengguna Windows 10
Baca juga: Tips memilih kata sandi yang aman
1. Password unik dan kuat
Pengguna Internet harus membuat akun dan kata sandi baru untuk dapat mengakses aplikasi streaming film atau pesan makanan atau kebutuhan secara online untuk pertama kalinya.
Memang menggoda untuk menggunakan kata sandi yang mudah, seperti "belanja123," tetapi akan lebih cerdas jika pengguna menggunakan kata sandi yang kuat.
Kata sandi yang lemah dapat lebih mudah ditebak atau dibobol melalui serangan brutal atau “brute-force attacks” lewat jaringan internet. Kata sandi yang kuat adalah garis pertahanan terhadap upaya peretasan dan akses yang tidak sah atau tidak memiliki izin pada akun Anda.
Anda sebaiknya tidak menggunakan kata sandi lama, dengan anggapan bahwa toko kebutuhan online yang dikunjungi tidak akan mudah diretas.
Pada kenyataannya, setiap akun rentan untuk diretas, dan pengguna harus melindunginya dengan kata sandi yang unik.
Jika Anda menggunakan kata sandi yang sama pada akun berbelanja seperti yang digunakan pada akun sebelumnya yang pernah dibobol, pelaku kejahatan akan dapat mengakses akun baru. Penggunaan kembali kata sandi adalah masalah keamanan yang mudah dihindari.
Ketika menyiapkan sebuah akun baru, "password manager" dapat membantu pengguna memilih kata sandi yang kompleks dan unik, disimpan secara aman dan tersedia saat dibutuhkan.
Baca juga: LinkedIn batalkan jutaan "password" palsu
Baca juga: Teknologi keamanan makin canggih, konsumen sering lupakan kata sandi kuat
Baca juga: Google uji coba sistem login tanpa kata sandi
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020