petugas medis mengintensifkan pemantauan seiring tingginya pemudik

Gunung Kidul (ANTARA) - Sebanyak 11 Pasien Dalam Pengawasan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meninggal dunia hingga Rabu, 15 April 2020, akibat adanya pandemi COVID-19.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan pada Selasa (14/4), ada dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari Kecamatan Girisubo, sehingga menyebabkan jumlah PDP yang meninggal dunia bertambah.

"Jumlah PDP hingga saat ini mencapai 48 orang, dan masih dirawat lima orang. Untuk spesimen yang diambil ada 24 orang dan negatif 13 orang. Untuk yang positif tiga orang, dua sembuh, dan satu masih dirawat," kata Immawan.

Ia mengatakan hingga saat ini, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 937 orang. "Kami melalui petugas medis mengintensifkan pemantauan kepada masyarakat, seiring tingginya jumlah pemudik ke Gunung Kidul, supaya ODP dan PDP tidak bertambah," katanya.

Baca juga: Sorong umumkan 62 ODP dan 6 PDP COVID-19

Immawan juga mengakui banyaknya warga Gunung Kidul yang kembali beraktivitas seperti biasa. Untuk itu, dirinya akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga diri, dan mengurangi aktivitas keluar rumah.

Ia mengakui kondisi tersebut karena secara psikologis masyarakat yang jenuh ketika sudah berhari-hari mengurangi aktivitas.

"Kami sudah berkoordinasi akan melakukan imbauan lebih keras lagi, bersama polri, TNI, dan satpol PP. Termasuk dengan camat dan kepala desa, perlu adanya penyegaran," kata Immawan.

Selain itu, Immawan mengatakan dirinya telah memerintahkan seluruh relawan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit yang ditunjuk. Relawan ini telah melaksanakan tugasnya melakukan penyemprotan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait COVID-19.

"Relawan yang diperiksa kesehatannya, merupakan salah satu garda terdepan untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Mereka setiap hari melakukan penyemprotan dan sosialisasi kepada masyarakat," katanya.

Baca juga: Ratusan relawan direkrut jadi "teman ngobrol" untuk ODP dan PDP

Pewarta: Sutarmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020