Jakarta (ANTARA News) - Departemen Keuangan (Depkeu) mengungkapkan, posisi APBN 2009 masih cukup aman hingga harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) 70 dolar AS per barel.

"Subsidi BBM memang naik, namun APBN kita aman dan tidak sampai tekor hingga harga minyak 70 dolar AS per barel," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen ESDM Anggito Abimanyu usai rapat dengan Komisi VII DPR yang membahas asumsi BBM RAPBN 2010 di Jakarta, Kamis.

Meski fluktuatif, harga minyak cenderung naik belakangan ini. Harga minyak dunia saat ini mencapai 63 dolar AS per barel.

Anggito mengatakan, berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, APBN 2009 masih mengalami surplus akibat kenaikan harga minyak.

Menurut dia, total tambahan penerimaan negara mencapai Rp41,98 triliun, sementara total tambahan belanja Rp40,6 triliun.

Asumsi yang dipakai periode Januari-Mei 2009 adalah ICP 47,9 dolar AS per barel, kurs Rp11.193 per dolar AS, dan alpha delapan persen.

Selanjutnya, pada Juni ICP 60 dolar AS per barel, kurs Rp10.300 per dolar AS, dan alpha delapan persen, serta periode Juli-Desember 2009 ICP 65 dolar AS per barel, kurs Rp10.200 per dolar AS dan alpha 11,4 persen atau Rp563 per liter.

"Selain itu, asumsi lainnya adalah volume BBM bersubsidi yang dipakai adalah 36,8 juta kiloliter, sementara Departemen ESDM sudah mengusulkan 38,9 juta kiloliter," ujarnya.  (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009