New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mentah mencapai posisi tertinggi baru enam bulan di atas 63 dolar AS per barel pada Rabu waktu setempat, jelang pertemuan OPEC di tengah ekspektasi bahwa pemulihan ekonomi dapat memicu permintaan, kata para pedagang.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Juli, naik satu dolar AS dari penutupan Selasa menjadi berakhir pada 63,45 dolar per barel -- sebuah level yang terakhir terlihat pada awal November.

Minyak mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan Juli di London, naik 1,26 dolar AS, juga menjadi ke posisi tertinggi baru enam bulan pada 62,50 dolar AS per barel.

"Pasar minyak terus bereaksi terhadap setiap berita ekonmi bagus, sebagian karena kekhawatiran ekspektasi inflasi di latar belakang dari pemulihan, tapi juga karena pemulihan ekonomi dan kenaikan permintaan minyak global akan menekan keras pasokan akibat terus menurunan investasi dalam minyak," kata Phil Flynn dari Alaron Trading.

"Kami mungkin perlu harga minyak tinggi untuk mendapatkan tipe investasi yang menjadi kritis untuk memenuhi permintaan mendatang," kata dia.

Pasar sedang menunggi sebuah pertemuan kunci dari OPEC dan data terakhir persediaan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi (EIA), Departemen Energi AS (DoE), keduanya pada Kamis.

Para anggota OPEC, Rabu, mengindikasikan mereka akan mempertahankan produksi mereka tak berubah pada pertemuan mereka Kamis, beralasan sinyal membaiknya ekonomi dunia akan membantu menyerap kelebihan produksi saat ini.

Sebagian besar dari 12 anggota kartel yajin pasar masih kelebihan pasokan, ditunjukkan oleh tingginya tingkat stok di seluruh dunia, namun mereka terlihat puas dengan harga setelah mengalami kenaikan panjang (rally) dalam dua pekan lalu yang telah membawa minyak mentah di atas 60 dolar AS.

Arab Saudi, negara paling berpengaruh dalam kartel, menunjuk sinyal kenaikan dalam permintaan dan akan mendorong seruan untuk mempertahankan target produksi grup tetap, ketika pertemuan khusus para menteri OPEC Kamis.

"Pasar sekarang tidak seimbang, namun mulai memperoleh kembali kesimbangannya," kata Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Nuaimi kepada pers, mengulangi pernyataannya bahwa OPEC akan "tetap bertahan" dengan target sekarang.

Meski pasar terlihat telah mendiskon kuota OPEC lagi, nemun komunike kartel "akan tetap menjadi penting, karena itu akan memberikan pasar pengertian yang lebih baik," kata analis MF Global, Edward Meir.

"Dengan keterangan jumlah dari EIA, beberapa penurunan moderat diperkirakan terjadi pada kategori bensin dan minyak mentah, sementara produk destilasi diperkirakan naik tipis," kata Meir.

Menteri Minyak Iran Gholam Hossein Nozari pada Rabu, mengatakan dia juga memperkirakan OPEC mempertahankan target produksinya tetap.

Iran adalah penjaja harga tradisional di antara 12 anggota OPEC dan biasanya memimpin advokasi sebuah penurunan produksi.

Harga minyak mentah telah meningkat tajam dalam pekan-pekan terakhir ini, yang telah membantu tekanan pada para anggota OPEC untuk mengurangi produksinya sekalipun masih jauh di bawah 75 dolar AS yang mereka inginkan.

OPEC telah menurunkan target produksinya tiga kali akhir tahun lalu, untuk menstabilkan harga yang jatuh dari rekor tertinggi di atas 147 dolar AS per barel pada Juli 2008 menjadi 32,40 dolar AS pada Desember.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009