Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Dua prajurit tewas Rabu ketika kendaraan mereka diserang ledakan bom pinggir jalan di Lembah Swat di Pakistan baratlaut, dimana pasukan memerangi gerilyawan Taliban, kata seorang pejabat keamanan.
Serangan itu terjadi di dekat Mingora, ibukota Swat, yang menjadi ajang pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir ini ketika militer berusaha menguasai lagi kawasan bisnis dan pemerintahan lokal itu dari cengkeraman Taliban.
"Dua personel keamanan tewas dan dua lagi cedera dalam serangan di daerah Qambar di dekat Mingora," kata seorang pejabat keamanan yang tidak bersedia disebutkan namanya karena ia tidak berwenang menyampaikan pernyataan kepada media.
"Pertempuran sengit mulai terjadi di daerah itu setelah serangan tersebut," kata pejabat itu.
Seorang jurubicara militer mengatakan, Selasa, pasukan menguasai lebih dari separuh daerah Mingora, namun masih menghadapi perlawanan di beberapa lokasi.
Sekitar 2,4 juta orang menyelamatkan diri dari pemboman dan ofensif darat di tiga distrik wilayah baratlaut, termasuk Swat.
Militer Pakistan menyatakan, hampir 1.190 militan dan 75 prajurit tewas dalam ofensif yang diluncurkan di distrik-distrik Lower Dir pada 26 April, Buner pada 28 April dan Swat pada 8 Mei, namun angka-angka itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen.
Swat, daerah dengan pemandangan indah yang dulu tempat tujuan wisata namun kemudian menjadi markas Taliban, dilanda pertempuran dalam beberapa waktu terakhir ini.
Perjanjian yang kontroversial antara pemerintah dan ulama garis keras pro-Taliban untuk memberlakukan hukum Islam di sebuah kawasan di Pakistan baratlaut yang berpenduduk tiga juta orang seharusnya mengakhiri pemberontakan Taliban yang telah berlangsung hampir dua tahun.
Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mendesak rakyat Pakistan bersatu melawan kelompok ekstrim, yang menurutnya mengancam kedaulatan negara itu dan yang melanggar perjanjian perdamaian tersebut dengan melancarkan serangan-serangan.
Jumlah orang yang terpaksa pergi menyelamatkan diri dari pertempuran di Pakistan baratlaut sejak Agustus 2008 telah melampui dua juta, kata badan pengungsi PBB.
Jumlah itu mencakup 1,45 juta orang yang tercatat sebagai pengungsi selama ofensif militer Pakistan terhadap militan sejak 2 Mei, dan 553.916 orang lagi yang menyelamatkan diri dari pertempuran, kata badan pengungsi PBB dalam sebuah pernyataan.
Kawasan suku Pakistan dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan Pakistan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Anda berjanji tidak akan menyerang dan muslim Swat hanya ingin pemberlakuan hukum Islam yang oleh kufar menjadi penghalang atas eksistensinya di Pakistan.