Tomohon (ANTARA) - Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Devy Kamil Syahbana berharap warga tidak melakukan aktivitas di radius 1,5 km dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara.
"Mohon agar tidak ada pendakian ataupun aktivitas masyarakat di radius bahaya tersebut," ajak Devy Kamil di Manado, Rabu.
Baca juga: BPBD Sleman waspadai potensi runtuhnya kubah lava Merapi
Memang ada peningkatan, namun bisa diartikan ada dinamika selama beberapa pekan terakhir ini, kadang aktivitas vulkanik naik, kemudian turun.
"Sekarang status Gunung Lokon masih waspada level II, ada dua atau tiga pekan ini mengalami dinamika," ujarnya.
Baca juga: Gunung Merapi erupsi dengan tinggi kolom 3.000 meter
Aktivitas vulkanik selama tiga pekan terakhir ini sudah dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon.
"Dengan adanya gempa-gempa saat ini, erupsi bisa saja terjadi dengan potensi bahaya tidak atau belum luas," katanya.
Baca juga: Gunung Lokon tunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik
Walaupun potensi erupsi tidak dapat dipastikan, warga di radius bahaya 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan diharapkan tetap waspada.
Dia menyebutkan informasi terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik naik terjadi mulai akhir bulan Maret 2020, kemudian turun.
Selanjutnya, pekan belakangan ini kembali menunjukkan dinamika naik, tetap waspada.
Frekwensi gempa yang sempat terekam, lanjut dia, bervariasi bahkan pada dua hari lalu terekam sebanyak seratusan lebih gempa vulkanik dangkal dan gempa vulkanik dalam.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020