Jakarta (ANTARA News) - PT Excelcomindo Pratama (XL) tidak mundur dari konsorsium Palapa Ring dan hanya meminta penjadwalan ulang kontribusi pendanaan proyek tersebut.
"XL tidak mundur secara total, hanya tahun ini tidak bisa (mendanai Palapa Ring), tetapi masalahnya tender harus tetap mulai, XL terpaksa ditinggal," kata Dirjen Postel Depkominfo, Basuki Yusuf Iskandar, yang ditemui usai acara Axis di Jakarta, Rabu.
Basuki menyerahkan masalah XL ini kepada konsorsium Palapa Ring termasuk nantinya XL akan masuk lagi mendanai Palapa Ring pada tahun kedua pembangunannya.
Sementara mengenai pendanaan Palapa Ring yang diambilkan dari dana TIK (teknologi informasi dan komunikasi), Basuki mengatakan hal tersebut perlu dikoordinasikan dengan instansi pemerintah terkait seperti Departemen Keuangan.
"(Penggunaan dana TIK untuk pembiayaan Palapa Ring) sedang kita rancang, karena banyak hal yang harus dikoordinasikan, misalnya dengan Depkeu," katanya.
Sebelumnya, XL menyatakan tetap ikut dalam proyek konsorsium Palapa Ring dan tidak pernah menyatakan mundur dari keanggotaan konsorsium Palapa Ring.
"Hanya saja mengingat kondisi finansial perseroan saat ini sebagai akibat dari krisis global akhir-akhir ini, menyebabkan kemampuan perseroan untuk mendanai kegiatan investasi termasuk pembangunan proyek-proyek perlu dijadwalkan kembali, termasuk keikutsertaan dalam proyek pembangunan Palapa Ring pada tahun 2009," kata Corporate Secretary XL, Ike Andriani melalui siaran pers ke Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.
XL berharap rencana pemerintah untuk meluncurkan proyek Palapa Ring pada 2009, tidak akan terganggu dengan penjadwalan ulang kontribusi pendanaan proyek tersebut.
"Mengenai waktu penjadwalan ulang kontribusi perseroan dalam proyek Palapa Ring, kami siap membahasnya dengan seluruh anggota konsorsium. Hal ini telah kami sampaikan kepada Ketua Management Committee proyek pembangunan Palapa Ring dengan surat tertanggal 26 Mei 2009," kata Ike.
Proyek Palapa Ring merupakan proyek strategis inisiatif pemerintah yang didanai oleh konsorsium yang beranggotakan PT Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat, PT Exelcomindo Pratama, dan PT Bakri Telecom.
Proyek membutuhkan investasi sebesar 180,4 juta dolar AS dengan konfigurasi panjang jaringan 4.450 km terdiri dari 3.850 km submarine cable dan 600 km inland cable.Sementara jumlah landing point 15 dan direncanakan bakal melintasi 21 kabupaten/kota di Indonesia bagian timur.
Realisasi Palapa Ring juga terancam mundur karena tertundanya waktu pesan untuk peralatan dari negara-negara produsen yang berakibat pada semakin lambatnya pengiriman alat dan infrastruktur untuk proyek.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009