Bandung (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah kediaman Mantan Dirut PT Bank Jabar dan Banten, Umar Syarifuddin di Jalan Batununggal 8 No.86 Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung, Rabu.

Penggeledahan di kompleks perumahan itu dilakukan KPK sejak pagi hingga pukul 15.00 WIB. Penggeledahan itu dilakukan terkait kasus dugaan korupsi di Bank Jabar dan Banten pada masa kepemimpinannya yang merugikan keuangan negara senilai Rp37 miliar.

Tim KPK yang berjumlah enam orang dengan menggunakan rompi bertuliskan "KPK" keluar dari rumah mantan Dirut Bank Jabar itu dengan menyita sejumlah dokumen yang dimasukkan ke dalam enam kardus.

Proses penggeledahan yang dilakukan di rumah Umar Syarifuddin dilakukan oleh KPK fokus di dalam rumah. Bahkan bagian luar rumah mewah itu sepi dan hanya terdapat dua buah mobil Toyota yang diparkir di bagian depan rumah itu.

Juru Bicara KPK, Johan Budi ketika dihubungi wartawan membenarkan bahwa pada Rabu dilakukan penggeledahan di rumah Umar Syarifudin dan di rumah dua orang lainnya yakni Heri Ahmad di Jl Kidang Pananjung Bandung dan Entin Kartini di Cibeureum dan di Antapani Kota Bandung.

Sepi

Rumah mantan Kepala Cabang Bank Jabar Soreang Kabupaten Bandung, Hj Entin Kartini di Kompleks Perumahan Mitra Dago Parahyangan Kecamatan Cicadas Kota Bandung juga masuk daftar geledah KPK.

Sama halnya seperti di rumah Umar, suasana di rumah mewah berlantai dua itu juga sepi. Yang ada hanya dua orang pekerja bangunan yang sedang memperbaiki rumah itu. Mereka asyik bekerja di lantai dua.

Di depan rumah itu hanya tampak sedan bernopol D-1594-SF yang menurut beberapa orang tetangganya milik anak Ny Entin Kartini.

Salah seorang pedagang yang juga tetangga Ny Entin, sudah beberapa hari ini rumah itu sepi. Padahal rumah bercat merah muda itu sebelumnya ramai didatangi tamu penghuni rumah.

"Sudah beberapa pekan ini sepi, jarang ada tamu," kata Ny Dedeh.

Ia mengaku tidak tahu urusan dan kasus yang menimpa tetangganya itu. Yang ia tahu bahwa wanita mantan Kepala Cabang Bank Jabar Soreang itu cukup baik kepada para tetangganya.

"Selama ini ia baik, namun karena kesibukannya ia jarang bergaul dengan warga di lingkungan itu. Tapi ia orangnya baik," kata Ny Dedeh yang mengaku sempat diberi baju itu.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009