Jakarta (ANTARA) - Pemain Borneo FC Sultan Samma menunggu kejelasan dari PSSI soal kompetisi Liga 1 apakah tetap akan berlanjut atau diganti oleh turnamen setelah pandemi COVID-19 tertangani.
Sultan berpendapat sebaiknya kompetisi Liga 1 tetap dilanjutkan, dengan catatan menunggu hingga pandemi virus berbahaya ini tertangani dan tidak ada kasus penularan lagi.
"Kalau bisa sih kompetisi jangan dihentikan. Siapa tahu setelah Lebaran wabahnya bisa teratasi. Terus terang sangat sayang jika dihentikan, karena Borneo FC sendiri saat ini dalam kondisi bagus dengan materi pemain lebih mumpuni untuk berkompetisi," ujar dia seperti dilansir dari laman resmi klub di Jakarta, Rabu.
Namun kata dia, semua keputusan ada di tangan PSSI dan PT LIB selaku operator kompetisi. Menurutnya, wabah yang terjadi sekarang bisa mengubah aktivitas semua orang di dunia, termasuk aktivitas olahraga.
Perihal turnamen pengganti, ia tak mempermasalahkannya. Terpenting adalah mutu dan kualitas turnamen benar-benar baik dan atmosfer pertandingan bisa semeriah Liga 1.
Baca juga: Pemain Borneo FC sisihkan sebagian gaji bantu penanganan COVID-19
Baca juga: Borneo FC hentikan aktivitas klub hingga 1 April
"Kalau mau diganti turnamen, asal turnamennya jelas bagi saya tak masalah. Jangan sampai nanti turnamennya tak berjalan sesuai keinginan semua pihak," kata dia.
Ia mengatakan hal penting lainnya yakni bagaimana para pelaku sepak bola Indonesia bisa menyambung hidup. Apabila turnamen dilaksanakan sebagai pengganti kompetisi, setidaknya dari ada pemasukan bagi pemain.
“Yang penting bisa menyambung hidup. Kalau tak ada liga atau turnamen, otomatis perekonomian akan tersendat dan itu yang tidak diinginkan semua pihak," kata dia.
Baca juga: Cegah corona, gelandang Borneo FC hindari keramaian
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020