Jakarta (ANTARA) - Wabah virus corona menghantam perekonomian, musisi dan politisi Giring Ganesha juga merasakan dampaknya.
Menurut mantan vokalis band Nidji, krisis pandemi COVID-19 adalah tantangan yang lebih dahsyat dibandingkan krisis 1998 karena masyarakat betul-betul tidak bisa melakukan kegiatan di luar rumah.
Peta bisnis yang sudah ia susun untuk dijalankan tahun ini mau tak mau terpaksa dibongkar ulang. Fokus utama adalah mempertahankan bisnis yang loyo hingga krisis berlalu.
"Akhir 2019 sudah rapat kerja, sudah punya rencana 2020, tiba-tiba ada ini (pandemi). Sekarang kita lagi beradaptasi," ujar Giring dalam wawancara virtual bersama wartawan, Selasa (14/4).
Baca juga: Sebulan WFH, Giring Ganesha mulai berkebun
Baca juga: Akankah Giring reuni dengan Nidji?
Rencana mengembangkan perusahaan dengan menambah karyawan dihentikan, sebagai gantinya karyawan yang ada dipertahankan.
Di tengah keterbatasan, pendiri kincir.com ini berusaha agar para karyawan tetap bersemangat melakukan hal kreatif sehingga bisa tetap bertahan meski diterpa hantaman pandemi.
Giring yang mengaku saat ini sudah mengaktifkan "survival mode" agar usahanya tetap berjalan mengajak semua orang untuk tetap bersemangat dan melakukan peran yang bisa dilakukan.
"Yakin kita bisa melewati ini semua, tapi it's going to be really tough."
Sama halnya dengan Giring, para karyawannya juga kini bekerja dari rumah. Setelah sebulan berdiam diri di rumah, Giring sudah mulai beradaptasi dan memanfaatkan waktu agar kerja lebih produktif.
"Waktu masih kerja di Jakarta (luar rumah) waktu habis karena macet di jalan, sekarang jadi efektif banget," katanya.
Baca juga: Lagu "Sendiri" tandai debut solo Giring eks Nidji
Baca juga: Alasan mobile gaming populer versi Giring Ganesha
Baca juga: Giring ungkap pentingnya sosok ayah dalam keluarga
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020