Jakarta (ANTARA News) - PSSI mempersiapkan tiga kandidat negara yang bakal ditunjuk menjadi tenaga konsultan asing dalam komite "bidding" sebagai proses Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia (PD) 2022.

Ketua PSSI, Nurdin Halid kepada wartawan di Jakarta, Selasa menyatakan akan membentuk badan struktur Komite Bidding persiapan Piala Dunia 2022 itu dengan melibatkan konsultan asing.

Tiga kandidat negara itu adalah dari Australia, Swiss serta satu negara lagi yang belum disebutkannya.

Ia mengatakan bahwa negara konsultan itu, berjasa memenangkan Korea Selatan sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia bersama pada 2002 silam.

Keputusan penunjukkan dari negara mana yang akan dipakai PSSI sebagai tenaga konsultan, bakal diumumkan pada 9 atau 10 Juni mendatang.

Kemudian, pada 14 Juni, hasil keputusan PSSI itu akan segera dikirimkan ke FIFA sebagai pernyataan bahwa telah terbentuk struktur Komite Bidding tersebut.

Secara acak, Nurdin juga menegaskan bahwa ada tiga harga penawaran yang sudah diajukan oleh masing-masing konsultan tersebut.

"Ada yang mengajukan harga 10 juta dolar, 7 juta dolar dan 4 juta dolar. Yang pasti, mereka akan mengajukan proposal tentang lingkup dan bentuk pekerjaan komite bidding PD 2022. Yang memiliki visi terbaik serta sejalan dengan PSSI, akan dipilih," katanya.

Nurdin mengatakan, proses penunjukkan Komite Bidding ini sudah sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh FIFA. Ini merupakan proses tahap ketiga yang ditempuh PSSI dalam persiapan menuju tuan rumah PD 2022.

Menurut dia, tugas persiapan komite bidding ini cukup banyak, diantaranya melakukan kampanye tuan rumah PD 2022, lobi terhadap negara-negara pendukung, hingga bekerjasama dengan sponsor yang dibutuhkan.

Sementara nama-nama seperti Emil Salim, BJ Habibe, Siswono Yudhohusodo, Ginanjar Kartasasmita hingga Rahmat Witoelar masuk dalam bursa posisi ketua Komite Bidding PD 2022.

Dengan pengalaman di dunia internasional, profil-profil mantan pejabat tinggi itu, diharapkan mampu mengawal Indonesia sebagai calon tuan rumah PD 2022 dalam loby di mata dunia internasional.

"Sedang untuk jabatan direktur Komite Bidding, masih diproses dan sedang menunggu keputusan antara personel dari Inggris atau Amerika Latin," katanya.

Disinggung soal dana yang dibutuhkan proses bidding ini, menurut dia, sekitar 28 juta dolar, harus disiapkan oleh PSSI.

Dengan perincian, 18 juta dolar untuk proses kegiatan bidding PD 2022 seperti kampanye, lobby dan rekruitmen sponsor sampai pada Desember 2010. Sedang 10 juta dolar, dalam bentuk tunai, akan dipakai sebagai bank guarantee, seandainya Indonesia resmi terpilih sebagai tuan rumah PD 2022."Dana 18 juta dolar itu sudah disiapkan oleh PSSI dan sponsor," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009