Jakarta (ANTARA News) - Pameran lukisan kontemporer, bertajuk Urban Nuances di Galeri Philo Art Space Kemang Timur Jakarta, menyuguhkan lukisan bernuansa ketegangan antar manusia dan lingkungannya terutama di kota-kota besar.
"Urban Nuances dalam pelbagai variasi mencoba menyuguhkan pandangan dan dimensi ketegangan eksistensi manusia dan lingkungan sesuai realita saat ini," kata salah seorang kurator Pameran tersebut, Tommy F Awuy di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, salah satu yang menarik dari beberapa gambar tersebut diantaranya hasil goresan tangan Agung "Tato" Suryanto di lukisan bertema "Red Zone" yang mengkombinasikan goresan kecil warna putih, kuning dan hitam di bongkahan-bongkahan plat besi yang tersambung kuat satu sama lain, sehingga membentuk sebuah ikatan yang menyisakan ruang-ruang sempit berlatar warna merah.
Sementara itu, dalam kurator lainnya Robertus Robet berjudul "Ketika Merah" juga menulis, yang paling unik dalam mengungkap relasi manusia-dunia yang dilakukan Agung "Tato" Suryanto, terletak pada kenyataan bahwa kehadiran manusia digambarkan justru melalui ketakhadirannya, melalui celah dan ruang-ruang kosong yang terhimpit antara sudut-sudut dan bongkahan dinding besi.
Menurutnya, garis asimetris di hadapan sudut tampaknya mengindikasikan kompleksitas kepadatan dari ruang yang memberikan nuansa mengancam. Sementara dominasi merah bisa diartikan sebagai situasi yang menantang, tegang, dan sekaligus menerangi obyek yang lainnya, yang tak hadir itu.
Dengan itu, bagi Agung, dunia dipandang sebagai kombinasi dari ancaman, ketegangan bahaya sekaligus kesegaran dan makna-makna, katanya.
Pameran yang menyuguhkan sekitar 20 lukisan karya Aan Gunawan, Abdi Harno, Agung "Tato" Suryanto, Dadang Imawan, Didiet Maulana, Erwin Tri Hendarto dan Yanuar Ernawati itu dibuka Senin (25/5) dan akan berlangsung hingga 8 Juni mendatang di Galeri Philo Art Space Kemang Timur 90C Jakarta Selatan. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009