Madiun (ANTARA News) - Tiga dari 11 korban luka jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Rabu (20/5) lalu, yang dirawat di RSUP dr. Sudono Madiun, diizinkan pulang Selasa ini.
Tiga pasien korban luka yang diperbolehkan pulang, antara lain Jeni (balita), Serka Agus Djuarsa dan Serka Susanto.
Jeni meninggalkan rumah sakit pada Selasa pagi, sedangkan Serka Agus dan Serka Susanto, meninggalkan rumah sakit Selasa siang pukul 12.00 WIB.
"Tujuh dari 11 pasien korban luka pesawat Hercules yang dirawat di RSUP dr. Sudono Madiun tersebut kesehatannya semakin membaik. Diperkirakan, dua hingga tiga hari lagi dalam pekan ini, semua sudah boleh pulang. Sekarang tiga sudah pulang," ujar Direktur RSUP dr. Sudono Madiun, Dr. Dodo Anondo, MPH.
Menurut dia, dengan demikian jumlah pasien korban pesawat Hercules yang masih dirawat di RSUP dr. Sudono Madiun, tinggal delapan orang. Empat pasien yang masih memerlukan perawatan medis secara khusus, antara lain, Mayor Lekahena, Angga, Suyono, dan Mia Rusmiati.
"Sedangkan empat pasien lainnya yang telah berada di ruang rawat inap Paviliun Merpati, kondisinya makin membaik. Hanya dibutuhkan perawatan penyembuhan saja. Mereka adalah, Warsito, Serma Rudi Iswanto, Uni Kusuma, dan Sulasmin," katanya.
Dari total 14 pasien yang dirawat di RSUP dr. Sudono Madiun, satu pasien dirujuk ke Surabaya, delapan pasien masih dirawat di RS Sudono, dan lima telah pulang. Dua pasien sebelumnya yang diperbolehkan pulang adalah Anggun, kakak Angga dan Prada Purwanto.
Sementara itu, Anggun terlihat membesuk adiknya, Angga yang sudah dirawat di Paviliun Merpati. Gadis kecil itu terlihat tersenyum dan bercanda dengan bibinya, Aat Sumiati. Sesekali, Anggun melambaikan tangannya ke arah wartawan yang sedang mengambil gambarnya sambil terus tersenyum.
"Alhamdulillah, Anggun sudah membaik dan diperbolehkan pulang. Meski telah dibawa pulang ke kampung halaman ibunya, di daerah Maospati, namun setiap hari Anggun masih minta dibawa ke rumah sakit," kata ayah Anggun, Asep Dedi Rahmat, yang juga anggota TNI AU.
Menurut Asep, keinginan Anggun untuk dibawa ke rumah sakit cukup baik, karena dapat memberikan terapis psikologis bagi keduanya, yakni bagi Anggun dan juga bagi Angga. Korban Angga masih memerlukan waktu selama dua minggu lagi untuk penyambungan kedua tulang pahanya yang patah.
Anggun dan Angga harus kehilangan ibunya, Lemi dan kakak pertamanya Ardya dalam musibah jatuhnya pesawat Hercules pada Rabu (20/5) lalu. Mereka berempat berencana berlibur ke rumah neneknya di Maospati dengan menumpang pesawat Hercules C-130 A 1325. Sedangkan Asep Dedi Rahmat tidak ikut pulang karena sedang dinas. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009