Pembatasan orang masuk ke daerah ini pun diperlukan langkah inovasi dalam upaya mencegah COVID-19

Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara meminta pemerintah kabupaten (pemkab) mulai melakukan pembatasan orang masuk ke daerah ini.

"Mulai sekarang, harus lebih ketat dan selektif, apalagi banyak yang masuk ke daerah ini, tidak beriktikat baik menyampaikan asal perjalanannya. Maka pembatasan orang masuk harus segera dilakukan dengan ketat," ujar anggota Komisi II DPRD Gorontalo Utara, Ridwan Riko Arbie, di Gorontalo, Rabu.

Ia berharap, pemkab setempat melakukan langkah strategis dan inovatif dalam meminimalisir orang masuk ke daerah ini, khususnya mereka yang diketahui datang dari zona merah dengan jumlah orang terpapar COVID-19 dalam jumlah banyak.

"Inovasi tidak dalam konteks program saja, namun pengetatan atau pembatasan orang masuk ke daerah ini pun diperlukan langkah inovasi dalam upaya mencegah COVID-19 di daerah ini," ujar politikus Partai Hanura itu pula.
Baca juga: Jubir: 28 peserta ijtima Gowa asal Gorontalo Utara negatif COVID-19


Pemkab harus lebih memperketat pengawasan di wilayah perbatasan di darat maupun laut, bahkan dari udara melalui Bandara Djalaluddin di Kabupaten Gorontalo, kemudian melanjutkan perjalanan ke daerah ini.

"Perlu ada pos pemeriksaan di perbatasan Gorontalo Utara dan Kabupaten Gorontalo," ujarnya lagi.

Langkah paling penting lainnya adalah orang masuk dan keluar ke daerah ini, harus dipastikan hanya melalui satu pintu, sebab seperti di wilayah perbatasan Gorontalo-Sulawesi Tengah, diketahui bisa melalui laut.

Kondisi tersebut kata Ridwan, tidak boleh terjadi lagi.
Baca juga: Cegah COVID-19, Wabup Gorontalo Utara bagikan masker di pasar


Para petugas di pintu masuk perbatasan pun perlu dibekali alat pelindung diri (APD) sesuai standar WHO, sebab mereka rentan terpapar virus dan dapat tergolong orang tanpa gejala (OTG).

"Jangan ada toleransi bagi mereka yang kedapatan suhu tubuhnya tinggi, tanpa penjelasan akurat terkait riwayat kesehatan dan perjalanannya. Sebab jika kita lengah, maka dampaknya sangat besar," ujar Ridwan seraya berharap tidak ada kasus positif COVID-19 berasal dari daerah ini.

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020