London (ANTARA News/Reuters) - Para pencari kerja yang baru saja menyelesaikan kuliah (fresh graduate) di Inggris menghadapi masa sulit dalam melamar pekerjaan di tengah resesi yang makin dalam.

Hampir setengah dari 500 perusahan yang disurvei satu lembaga penelitian menunjukkan bahwa tahun ini mereka tak akan merekrut karyawan baru dari calon pekerja baru lulus kuliah atau tenaga magang.

Lembaga bernama The Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) ini menyebut masa sulit bagi kalangan muda pencari kerja tersebut sebagai "musim panas yang panjang" dalam mencari pekerjaan.

Hasil jajak pendapat lembaga ini memperlihatkan, hanya satu dari setiap lima perusahaan yang masih bersedia mempekerjakan para remaja magang berusia 16 tahunan.

Gambaran lebih baik terlihat pada lulusan perguruan tinggi, kendati sepertiga dari perusahaan yang disurvei menyatakan selama tahun 2009 mereka akan memotong peluang bekerja dari kalangan baru lulus kuliah.

Hampir setengah dari 500 perusahaan yang disurvei, tepatnya 45 persen, tidak berencana merekrut tenaga-tenaga baru lulus kuliah ini dalam beberapa bulan ke depan, yang menggambarkan (dampak) menurunnya skala kekuatan ekonomi Inggris.

"Sudah sejak lama perusahaan-perusahaan meragukan kemampuan kerja kalangan baru lulus kuliah ini, dan keadaan itu membuat perusahaan lebih selektif (merekrut karyawan baru) ketimbang masa sebelumnya," kata Gerwyn Davies, penasehat kebijakan publik pada CIPD.

"Menghadapi situasi ini, para lulusan baru kuliah dan tamatan sekolah perlu mempertajam kemampuannya agar bisa lebih dulu dan lebih cepat direkrut dibanding teman-teman sebayanya," tambahnya.

Dalam kurun tiga bulan sampai Maret lalu, jumlah orang yang mencari pekerjaan meningkat 244 ribu orang menjadi di atas 2,2 juta orang, angka pencari kerja tertinggi sejak penurunan ekonomi pada 1981 sehingga memperbesar kekhawatiran bakal naiknya pengangguran hingga 3 juta orang sampai tahun depan.

Ruth Elwood, kepala rekrutmen pada lembaga akuntan KPMG, yang turut membantu survei ini, mengatakan resesi telah memaksa kaum muda nekad bekerja sambil menyelesaikan studinya.

"Kenyataan kerasnya adalah tidak lagi waktu untuk berleha-leha untuk memburu pekerjaan begitu ujian akhir selesai. Indikasi ini bahkan akan terus terjadi (dalam waktu lama). Jadwal wisuda kelulusan baru akan terisi lebih awal dibanding waktu-waktu sebelumnya," kata Elwood.

"Sesiapa yang belum mendapat tempat kerja sampai September maka dia pasti tidak mendapatkannya sekarang atau tidak mendapat pekerjaan yang diidamkannya," tambah Elwood. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009