Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden sebaiknya mengumumkan sosok-sosok  yang akan memegang posisi strategis di kabinetnya, kata pengamat politik LIPI Syamsudin Harris.

"Sebaiknya memang diumumkan, tapi bukan susunan kabinet keseluruhannya," katanya di Jakarta, Selasa.

Nama-nama yang akan menempati pos-pos penting seperti menteri luar negeri, menteri dalam negeri dan menteri pertahanan, kata Syamsudin, sangatlah penting.

"Untuk uji publik dan mengecek apakah pasangan calon itu betul-betul 'commit' dengan 'platform' atau janji-janjinya," kata Syamsudin.

Penyampaian kabinet bayangan secara keseluruhan, kata Syamsudin, bisa memberi dampak positif maupun negatif.

"Dampak positif bisa datang apabila tokoh yang diumumkan kompeten dan disukai publik," katanya.

Namun, katanya, apabila nama-nama yang disebutkan merupakan tokoh kontroversial atau tidak disukai publik, tentu akan berdampak negatif.

Jika sampai saat ini belum ada susunan kabinet bayangan yang diberikan oleh para calon presiden dan wakil presiden itu karena menyangkut negosiasi politik.

"Para Capres dan Cawapres itu kan didukung koalisi partai politik, pasti ada hitung-hitungan siapa mendapat apa," kata Syamsudin.

Semakin banyak partai koalisi yang terlibat, akan semakin sulit membagi apalagi dikaitkan dengan banyaknya tim sukses, tambahnya.

"Munculnya kabinet bayangan secara keseluruhan bisa membuat banyak yang kecewa," kata pengamat politik LIPI itu. (*)', keyword='pilpres', byline='', photo='', views=0, user='adit'


Jakarta, 26/5 (ANTARA) - Calon presiden dan wakil presiden sebaiknya mengumumkan tokoh kunci yang akan memegang posisi strategis di kabinet yang akan dibentuk, kata pengamat politik LIPI Syamsudin Harris.

"Sebaiknya memang diumumkan, tapi bukan susunan kabinet keseluruhannya," katanya di Jakarta, Selasa.

Diumumkannya nama-nama yang akan menempati pos-pos penting seperti menteri luar negeri, menteri dalam negeri dan menteri pertahanan, kata Syamsudin, sangatlah penting.

"Untuk uji publik dan mengecek apakah pasangan calon itu betul-betul komit dengan platform atau janji-janjinya," kata Syamsudin.

Penyampaian kabinet bayangan secara keseluruhan, kata Syamsudin, bisa memberi dampak positif maupun negatif.

"Dampak positif bisa datang apabila tokoh yang diumumkan pada susuna itu kompeten dan disukai publik," katanya.

Namun, katanya, apabila nama-nama yang disebutkan merupakan tokoh kontroversial atau tidak disukai publik, tentu akan berdampak negatif.

Jika sampai saat ini belum ada susunan kabinet bayangan yang diberikan oleh para calon presiden dan wakil presiden itu karena menyangkut negosiasi politik.

"Para capres dan cawapres itu kan didukung koalisi partai politik, pasti ada hitung-hitungan siapa mendapat apa," kata Syamsudin.

Semakin banyak partai koalisi yang terlibat, akan semakin sulit membagi apalagi dikaitkan dengan banyaknya tim sukses, tambahnya.

"Munculnya kabinet bayangan secara keseluruhan bisa membuat banyak yang kecewa," kata pengamat politik LIPI itu. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009