Jakarta (ANTARA) - Max Verstappen terbang ke Australia bulan lalu untuk grand prix Formula 1 yang akhirnya ditunda tapi pebalap asal Belanda itu akan merasakan kompetisi di Australia lewat balapan virtual V8 Supercars All-Stars Series yang akan ia ikuti Rabu.

Pebalap berusia 22 tahun itu tetap sibuk, secara daring, kendati musim balapan F1 terpaksa ditunda karena wabah virus corona.

Verstappen akan menjadi pebalap wildcard mengendarai versi virtual mobil Red Bull Holden 5.000cc V8 yang dibalut livery kebesaran tim berlogo banteng merah itu pada babak kedua seri balapan virtual di Australia itu.

Baca juga: Verstappen dan kesan pertama setelah jajal sirkuit Zandvoort

"Saya menunggu untuk balapan. Ini akan menantang karena itu bukan mobil yang sering saya kendarai di simulator, tapi mereka cukup keren terlihat di kehidupan nyata," kata Verstappen seperti dikutip Reuters.

"Kami selalu membalap dengan Supercar di Melbourne jadi akan menarik melihat bagaimana saya melawan para pebalap lainnya. Saya telah mencoba Supercar beberapa kali di iRacing dan itu mobil yang sangat sulit dikendarai.

Verstappen juga menantikan melawan temannya Shane van Gisbergen, yang dia juluki 'Pastor', mengacu nama mantan pebalap F1 asal Venezuela Pastor Maldonado yang sering menyebabkan tabrakan di trek.

Baca juga: Lando Norris semakin populer di dunia balap virtual

Babak kedua seri itu akan menampilkan dua balapan masing-masing di sirkuit virtual Silverstone dan Barcelona.

Verstappen menjadi pebalap F1 termuda sepanjang sejarah ketika dia memenangi balapan di Catalunya dalam usia 16 tahun pada 2016. Namun van Gisbergen mengingatkannya bahwa Maldonado meraih satu-satunya kemenangan di sana pada 2010.

"Dia cepat dan dia tahu benar trek ini, jadi aku kira dia di depan," kata van Gisbergen. "Seperti ketika membalap di F1, dia agresif dan tak mau menyerah melawan siapa pun, jadi akan bagus mendapatinya di grid pekan ini."

Baca juga: Legenda dunia balap kini kepincut pula balapan virtual

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020