Kebijakan Riza Patria untuk membantu Gubernur DKI Jakarta ditengah wabah COVID-19 ditunggu warga

Jakarta (ANTARA) - Di tengah terpaan wabah virus corona, suksesi Wakil Gubernur DKI Jakarta mencapai klimaks dengan terpilihnya Ahmad Riza Patria melalui pemilihan di DPRD pada 6 April 2020.

Dia menggantikan Sandiaga Salahuddin Uno yang mengundurkan diri pada 18 Agustus 2018. Sandi mengundurkan diri untuk mendampingi Capres Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2019.

Setelah pengunduran diri itu, praktis Gubernur Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta tanpa wakil gubernur. Proses yang tertunda-tunda menyebabkan Anies memimpin tanpa pendamping selama setahun delapan bulan atau 20 bulan.

Proses panjang akhirnya berujung pekan lalu. DPRD Provinsi DKI Jakarta melakukan pemungutan suara untuk memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 pada Senin (6/4).

Ada dua calon Wagub Jakarta yang diajukan dalam kontestasi pemilihan tersebut, yaitu Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis.

Baca juga: Tamu terbatas akan hadiri pelantikan Wagub Jakarta di Istana

Baca juga: Sepekan, aturan PSBB diterapkan hingga Wagub DKI terpilih

Baca juga: Pelantikan Wagub DKI, Kemendagri: Teknisnya diatur Istana

Baca juga: Total kekayaan Wagub DKI terpilih Ahmad Riza Patria Rp19 miliar

Dalam pemilihan tersebut, Riza Patria meraih 81 suara dan Nurmansjah Lubis meraih 16 suara. Lalu DPRD DKI Jakarta menetapkan Riza Patria sebagai Wagub DKI Jakarta terpilih dan hasilnya disampaikan kepada Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Dalam Negeri.

Ahmad Riza Patria akan menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Dia sebelumnya anggota Fraksi Partai Gerindra DPR/MPR.

Lebih Kritis
Bagaimana sikap Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta?

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin mengungkapkan, pihaknya akan tetap mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun juga akan bersikap lebih kritis.

Dukungan itu akan terus dilakukan mengingat PKS merupakan partai pengusung Anies-Sandi.
PKS Bersama Gerindra mengusung Anies-Sandi ketika maju dengan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sampai sekarang pun PKS masih tercatat sebagai pengusung. Tentunya secara politis PKS harus mengamankan segala kebijakan gubernur, namun tetap akan bersikap kritis.

Kursi Wagub DKI Jakarta sebelumnya pernah disepakati kedua partai pengusung untuk akan diberikan pada PKS. Namun dua nama sebelumnya dari PKS, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto mandeg dalam prosesnya.

Kemudian diajukan lagi dua nama namun dengan komposisi PKS-Gerindra. Keduanya sepakat mengajukan Nurmansjah Lubis (PKS) dan Ahmad Riza Patria (Gerindra).

Dengan terpilihnya Riza Patria sebagai wagub DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno, PKS mengaku "legowo" (menerima). PKS menganggapnya sebagai jalan yang harus dilalui oleh jagoannya, Nurmansjah Lubis tidak menjadi wakil bagi Anies hingga 2022 usai kalah suara dalam mekanisme voting tertutup di DPRD DKI Jakarta.

"Itulah takdir, kami sudah berupaya," katanya yang menambahkan pertemanan sudah dijalani sedemikian rupa, bahkan dukungan publik juga luar biasa, tapi Allah juga yang menentukan Nurmansjah belum waktunya jadi wagub di DKI.

Tapi itulah hasil proses demokratis di DPRD, antara logika perpolitikan di DPRD dan publik tentunya (bisa) berbeda.

Arifin hanya berharap Riza Patria bisa membantu gubernur dengan baik untuk mengatasi masalah Jakarta. Terutama tugas mengatasi pandemi COVID-19 yang saat ini mewabah di Ibu Kota.

Nurmansjah juga mengaku "legowo" dengan hasil ini dan mengharapkan Riza Patria bisa mendukung penuh Gubernur Anies Baswedan menjalankan roda pemerintahan di Jakarta beserta masalahnya yang sangat kompleks.

Virus corona ini menjadi persoalan yang sangat serius. Tantangannya adalah bagaimana pemenuhan biaya kesehatan.

Selain itu kebutuhan petugas medis dan jaminan sosial pekerja harian yang penghasilannya bisa dibilang memprihatinkan sebagai dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Selamatkan Jakarta
Pelantikan itu sangat diharapkan sejumlah pihak segera dilakukan di tengah persoalan Jakarta yang sedang dilanda wabah. Apalagi Jakarta sejak 2 Maret 2020 adalah episentrum wabah ini.

Karena itu, pemerintah daerah harus memaksimalkan kerja dan kinerja. Anies Baswedan harus segera memiliki wakil untuk memaksimalkan kerja dan kinerjanya.

Partai Gerindra sebagai pengusung pasangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI 2017 pun meminta Ahmad Riza Patria membantu kerja Anies menyelamatkan wilayah ini dari pandemi global virus corona. Terlebih Jakarta adalah episentrum untuk Indonesia dengan jumlah orang terjangkit terus bertambah sejak 2 Maret lalu.

"Gerindra menyampaikan kepada Riza Patria segera setelah dilantik untuk bahu-membahu bersama Gubernur Anies Baswedan menyelamatkan dan membangun Jakarta," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Dia mengatakan, Anies tidak bisa bekerja sendiri dalam situasi yang tidak biasa, yaitu dalam kondisi pandemi ini. Karena itu, butuh peran wagub untuk mendukung kerja di lapangan.

Ketika Gubernur Anies sedang melakukan tugas lain terkait penanganan wabah ini, Wagub Jakarta bisa mewakili Pemerintah Provinsi Jakarta untuk komunikasi ke pemerintah pusat dalam upaya penanggulangan COVID-19.

Terbatas
Kini DKI Jakarta menapaki babak baru dengan pelantikan Ahmad Riza Patria sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Rabu (15/4).

Presiden Joko Widodo dijadwalkan melantik Ahmad Riza Patria di Istana Kepresidenan Jakarta. Mengingat Jakarta masih berstatus Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pelantikannya pun dihadiri tamu undangan dalam jumlah sangat terbatas.

Dalam PSBB, berbagai pembatasan baik kehidupan ekonomi, sosial maupun pemerintahan dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19). Salah satunya pembatasan fisik (physical distancing) dan pembatasan sosial (social distancing).

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono di Jakarta menjelaskan, pelantikan akan berlangsung singkat. Terbatasnya undangan karena mengikuti prosedur tetap (protap) pencegahan COVID-19.

Tamu undangan juga harus saling jaga jarak. Begitu pula ruangan tidak boleh terlalu penuh.

Rencananya hanya ada sekitar 30 tamu undangan yang menghadiri pelantikan tersebut. Suasana akan sangat sederhana dan semua tamu memakai masker serta menjaga jarak.

Jumlah tamu sebanyak itu sudah termasuk keluarga dan sekitar 4-6 menteri.

Bukan hanya itu, para tamu tersebut terlebih dahulu diwajibkan mengikuti tes cepat (rapid test) sebelum masuk ke Istana.

Pemeriksaan suhu tubuh juga dilakukan.

Usai pelantikan di tengah masa sulit akibat pagebluk, tantangan tugas bagi Ahmad Riza Patria sudah di depan mata. Yakni menyelamatkan masyarakat Jakarta dari masa sangat sulit ini.

Harapan terbentang luas bagi masyarakat untuk bisa cepat keluar dari situasi krisis dan kritis ini manakala kerja dan kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus optimal.

Semoga...

Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020