Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi Faisal Basri memprediksi Darmin Nasution yang telah lolos uji kelayakan dan kepatutan sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) berpeluang besar menjabat Gubernur BI.

"Darmin Nasution berkesempatan besar menjadi Gubernur BI dilihat dari latar belakang pendidikan maupun pengalamannya selama ini," kata dosen Universitas Indonesia itu di Jakarta, Senin.

Ia menilai latar belakang pendidikan Darmin yang sarjana ekonomi dengan konsentrasi moneter, telah membuatnya sesuai menduduki jabatan puncak di bank sentral Indonesia itu.

Faisal memandang, Gubernur BI harus mempunyai pemahaman moneter yang luas, sementara BI sendiri butuh ditangani oleh orang berilmu tepat, yakni tentang moneter.

"BI bukan mengurusi bank-bank komersial, tetapi kebijakan moneter," katanya seraya menyebut Darmin mempunyai komitmen jelas untuk melepaskan fungsi pengawasan perbankan dari BI.

Darmin juga berpengalaman sebagai birokrat keuangan di sejumlah lembaga seperti asisten Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi Hartarto (zaman orde baru), Dirjen Lembaga Keuangan yang mengawasi perusahaan jasa keuangan, seperti asuransi dan dana pensiun, dan Dirjen Pajak.

Lain dari itu, integritas Darmin telah teruji di mana salah satunya pernah mengendus korupsi dan penyalahgunaan wewenang pejabat BI.

Faisal juga menilai Darmin cocok menjabat Gubernur BI karena dia hati-hati berkomentar, apalagi gubernur bank sentral memang tidak boleh murah bicara karena setiap kata darinya dapat menggoncang pasar uang.

"Cukup tepat jabatan itu bagi Darmin. Dirayu pun belum tentu dia mau ngomong," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009