Jakarta (ANTARA News) - Manajemen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyatakan tetap maju dalam proyek pembangunan backbone telekomunikasi Palapa Ring, meskipun PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) menyatakan mundur dari konsorsium.
"Kita tidak terpengaruh dengan mundurnya XL dari keanggotaan konsorsiumn," kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, di sela penyerahan program Indigo Fellowship 2009, di Jakarta, Senin.
Proyek ini kita anggap merupakan tugas negara karena membangun akses telekomunikasi yang mengitari nusantara.
"Jadi kita konsisten pada pendirian mengerjakan megaproyek tersebut," ujarnya.
Seperti diketahui, XL tanpa alasan yang jelas menyatakan mundur dari keanggotaan konsorsium, sehingga menyisakan dua anggota yaitu Telkom dan Bakrie Telecom, dan Indosat.
Proyek Palapa Ring terkendala persoalan utama yaitu depresiasi nilai mata uang untuk investasi konsorsium yang mengacu pada rupiah.
Semula jumlah dana yang dimiliki konsorsium proyek itu sebesar 180,4 juta dolar AS, namun akibat depresiasi nilai rupiah terhadap dolar menyusut menjadi sekitar 150,9 juta dolar AS.
Dengan mundurnya XL, nilai megaproyek itu kembali menyusut menjadi 120 juta dolar AS.
Sebelumnya, dalam struktur keanggotaan XL dalam konsorsium itu akan menanggung sekitar 30 juta dari proyek itu.
Rinaldi berpendapat, bila ada anggota yang keluar itu hak masing-masing operator.
"Itu tidak mempengaruhi kami (Telkom). Kita terus berjalan dan tak akan terpengaruh dengan mundurnya anggota yang jelas-jelas sebelumnya menyatakan ikut," tegasnya.
Ia mengaku, baru mendengar kabar bahwa XL mundur pada Jumat (23/5).
Untuk itu lanjutnya, Telkom mengkaji ulang secara internal kalkulasi soal Palapa Ring ke depan setelah tinggal tiga peserta yang menyatakan maju.
"Dipelajari dulu apa yang bisa dibangun dan apa yang tak bisa dibangun. Kami belum tahu apakah ada pengurangan zona nantinya atau tidak," tandas Rinaldi. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009