Magetan (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara menggelar tahlilan di lokasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jatim, Senin sore.

Tahlilan dipusatkan di rumah Jumari (49) warga desa setempat yang jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi jatuhnya pesawat. Jumari juga merupakan saudara dari Rusmin yang menjadi korban sipil jatuhnya pesawat Hercules tersebut.

Tahlilan dimulai sekitar pukul 16.00 WIB dan dipimpin oleh pemuka agama desa setempat. Komandan Lanud (Danlanud) Iswahyudi Magetan, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Bambang Samoedro, terlihat hadir diikuti oleh ratusan anggota TNI AU, TNI AD, Polri, dan warga desa setempat.

"Semua proses evakuasi telah selesai. Kami ingin menutupnya dengan acara tahlilan. Semoga dengan tahlilan ini para arwah korban jatuhnya pesawat Hercules dapat tenang dan diterima di sisi Tuhan YME, dan pihak keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujarnya seusai tahlilan.

Dalam kesempatan tersebut, Danlanud atas nama TNI AU juga meminta maaf kepada keluarga korban dan warga desa sekitar atas musibah yang terjadi Rabu (20/5) lalu itu. Ia juga meminta semuanya untuk bersabar dan tawakal karena apa yang terjadi merupakan kehendak Tuhan YME.

"Kami berterima kasih atas kesepahaman yang dimiliki bersama antara TNI AU dan warga desa sekitar atas musibah ini. Saat ini yang terpenting adalah TNI AU akan segera melakukan rehabilitasi bagi warga sipil yang menjadi korban dalam musibah ini. Secepatnya setelah pembahasan selesai dengan semua pihak, bantuan akan diberikan," katanya.

Disinggung soal temuan satu potong kaki dalam proses perataan tanah pada Senin siang, Bambang menilai tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, temuan itu sangat wajar, mengingat proses evakuasi korban sebelumnya mengalami banyak kendala di lapangan.

"Yang pasti, Lanud Iswahyudi telah merawat temuan tersebut dengan sebagaimana mestinya. Dan sudah dimakamkan di makam pahlawan milik Lanud iswahyudi, sesuai dengan tata cara yang ada. Jadi semuanya telah selesai," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009