Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jerman menghibahkan 1,5 juta dolar AS untuk mendukung program penyelamatan Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Initiative/CTI) khusus di kawasan konservasi di Taman Nasional Laut Sawu.
"Pemerintah Jerman berikan dana 1,5 juta dolar AS khusus untuk Laut Sawu mulai 2009 ini," kata Sekretaris Eksekutif Regional Intern CTI, M Eko Rudianto, di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, setelah ditetapkan zonasi dan rencana manajemennya, maka dana tersebut akan segera disalurkan kepada daerah sebagai pemilik program.
Eko juga membenarkan bahwa kawasan perairan adat di Lamalera dan Lamakera tidak masuk dalam kawasan konservasi yang telah ditetapkan disela-sela pelaksanaan Konferensi Kelautan Dunia di Manado, Sulawesi Utara.
Namun, ia menjelaskan bahwa di perairan yang tidak ditetap sebagai kawasan konservasi tersebut pada dasarnya tetap akan diterapkan manajemen sumber daya ikan, dimana penangkapan akan dikendalikan.
"Tapi untuk penangkapan paus sendiri yang tetap akan menggunakan cara-cara adat yang masyarakat setempat miliki," ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa persepsi masyarakat tentang "ada air ada ikan" harus diperbaiki. Siklus hidup ikan harus diungkapkan kepada masyarakat secepatnya, karena belum tentu di satu perairan selalu ada ikannya.
Konservasi justru akan meningkatkan pelimpahan ikan, ujar Eko, yang berarti akan ada ekspor larva.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi mengatakan bahwa sejauh ini belum ada pemikiran dari keeenam negara pemilik Segitiga Terumbu Karang untuk menerima dana selain dana hibah.
"Dana yang diberikan jangka panjang 250 juta dolar AS dalam bentuk hibah. Sementara ini bukan dalam bentuk soft loan, bukan hibah," ujar Menteri.
Menurut Menteri, hibah dana akan semakin banyak jika program yang ditawarkan setiap negara untuk penyelamatan terumbu karang di kawasan Amazon dasar laut tersebut semakin baik.
Asian Development Bank (ADB) dan pihak-pihak pendanaan lainnya akan mengucurkan dana apabila program-program yang sebelumnya telah berjalan benar-benar menghasilkan.
"Mereka lihat hasilnya seperti apa. Kalau bagus ya mereka bisa lanjutkan itu," tambah Menteri.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009