"Insya Allah setelah krisis kita lewati tahun ini, tahun depan anggaran kita bisa kita tingkatkan siapapun presidennya nanti," kata Presiden Yudhoyono saat meninjau kompleks perumahan anggota Pasukan Pengamanan Presiden di Bojong Nangka, Gunung Putri Bogor, Senin.
Presiden berharap anggaran mendekati angka yang disebut dengan "minimum essential fund" (kebutuhan minimal) untuk bisa membiayai "minimun essential forces" (kekuatan inti militer).
"Biaya yang ada saya minta untuk digunakan sebaik-baiknya, apakah itu biaya operasional, pendidikan dan latihan, pemeliharaan, kesejahteraan prajurit dan secara bertahap biaya pengadaan atau modernisasi alutsista," katanya.
Meski Departemen Pertahanan mendapat anggaran menduduki peringkat ketiga dari jumlah alokasi Rp33,6 triliun, namun untuk keperluan pertahanan diperlukan anggaran yang lebih besar.
"Sepertnya besar namun sesungguhnya kalau kita ingin membangun tentara yang bisa mempertahankan negara dengan menjalankan tugas-tugas pertahanan diperlukan lebih banyak lagi," tegas Presiden.
Di tempat sama, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan, departemennya akan melakukan efisiensi penggunaan anggaran termasuk anggaran pemeliharaan.
Anggaran pemeliharaan ini terutama untuk masalah keamanan teknis setiap angkatan yang diantaranya untuk menjamin keselamatan prajurit saat menggunakan alutsista.
"Kita akan upayakan ada peningkatan anggaran pemeliharaan alutsista dari sekarang sekitar Rp600 miliar," katanya.
Saat ini anggaran pemeliharaan hanya sekitar Rp600 miliar untuk semua satuan di semua angkatan dan akan ditingkatkan menjadi Rp700 miliar seperti tahun 2008.
"Kalau bisa, seperti kata Presiden, tahun depan kita tingkatkan jadi Rp1 triliun," janjinya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009