Jakarta, (ANTARA News) - Deklarasi yang dilakukan ketiga pasangan calon presiden dan calon presiden menandakan awal dari perang citra yang akan terjadi, kata pengamat politik.

"Itu semua retorika, semua tidak lepas dari pembangunan citra," kata J. Kristiadi, di Jakarta, Senin.

Pasangan SBY-Boediono mencoba menampilkan citra elegan dan bersih, kemudian pasangan JK-Wiranto mencoba menampilkan citra heroisme dengan melakukan deklarasi di Tugu Proklamasi, katanya.

"Deklarasi yang dilakukan Mega-Prabowo di Bantar Gebang juga hanya pencitraan," kata Kristiadi.

Deklarasi yang dilakukan ketiga pasangan tersebut belum menunjukkan komitmen dari para calon presiden dan wakil presiden.

"Oleh karena itu masyarakat harus teliti dan lebih kritis dalam mencermati apa saja yang riil bisa dijalankan dari janji-janji yang dinyatakan dalam deklarasi tersebut," katanya.

Ketiga pasangan capres-cawapres tersebut telah melakukan deklarasi pencalonan di berbagai lokasi.

Pasangan JK-Win mendeklarasikan pencalonannya pada Minggu (10/5) di Tugu Proklamasi, Jakarta. Pasangan ini merupakan pasangan pertama yang mendeklarasikan diri maju menjadi capres dan cawapres.

SBY Berbudi melakukan deklarasi pada Jumat (15/5) di Sasana Budaya Ganesha, Bandung.

Pasangan Mega-Pro merupakan pasangan yang terakhir melakukan deklarasi. Acara tersebut dilakukan pada Minggu (24/5) di TPA Bantar Gebang, Bekasi.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009