Batam (ANTARA) - PT Pelni (Persero) melakukan 'portstay' dan proses karantina KM Kelud di sekitar Pelabuhan Belawan Medan, Sumatera Utara, sebagai tindak lanjut pemeriksaan kesehatan anak buah kapal yang dinyatakan berstatus pasien dalam pengawasan COVID-19, saat berlabuh di Pelabuhan Batuampar, Batam Kepulauan Riau.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro, Selasa, menerangkan keputusan itu diambil demi menjaga kesehatan dan keamanan seluruh petugas kapal.
KM Kelud sebelumnya berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Batam dilanjutkan menuju Tanjung Balai Karimun sebelum akhirnya tiba di Medan.
Baca juga: KKP periksa ABK KM Kelud diduga terpapar Virus Corona
"Berdasarkan hasil keputusan manajemen beberapa waktu yang lalu, KM Kelud melanjutkan perjalanan dari Batam tanpa melakukan proses embakarsi, menaikkan penumpang dari pelabuhan. Sehingga Medan adalah pelabuhan terakhir yang dituju oleh kapal dan dapat langsung melakukan proses karantina," kata dia.
Sebelum berlabuh pada Senin malam (13/4), pihak KKP Belawan telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh penumpang yang akan turun di Pelabuhan Belawan serta petugas kapal. KKP juga menyemprot disinfektan pada seluruh bagian kapal.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan itu, 3 orang ABK kemudian dirujuk menuju RS Martha Friska, Medan.
Baca juga: Petugas kapal terindikasi COVID-19, Pelni karantina KM Lambelu
"Ketiga ABK saat ini sudah mendapatkan perawatan dan dalam kondisi yang baik dengan suhu tubuh normal," kata Yahya.
Saat ini, KM Kelud berada pada posisi berlabuh dengan jarak 9 mil dari pelabuhan.
Sebelumnya, seorang petugas KM Kelud ditetapkan sebagai PDP, dan 39 ABK lainnya OTG dengan hasil rapid tes reaktif, saat tiba di Pelabuhan Batuampar Kota Batam.
Seorang ABK berstatus PDP dirawat di RSBP Batam dan 39 ABK berstatus OTG dikarantina di rumah sakit infeksi khusus di Pulau Galang, Kota Batam.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020