Jakarta (ANTARA News) PT.Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan nasional penyedia jasa migas terintegrasi tengah mengerjakan sejumlah proyek geosains dari PT Pertamina senilai Rp626,85 miliar.
"Melalui proyek itu kami optimistis meraih target pendapatan Rp3,02 triliun pada akhir 2009," kata Vice President Corporate Secretary Elnusa, Agus Gunawan, di Jakarta, Minggu.
Beberapa proyek geosains milik Pertamina yang dikerjakan Elnusa adalah Blok Rengasdengklok-Bekasi senilai Rp 347,55 miliar, Karang Makmur-Jambi Rp 105 miliar, Suban Siarak-Sumatera Selatan Rp 50,4 miliar, Randugunting-Jawa Timur Rp 67.2 miliar, dan proyek Bernai di Sumatera Selatan Rp 55,65 miliar.
Proyek itu berupa pengerjaan 3D-Land Seismic untuk mencari cadangan baru minyak dan gas bumi.
Divisi geosains Elnusa menyediakan jasa pengukuran data geofisika/seismik secara terintegrasi dengan unit usaha geodata acquitisition land, geodata acquitisition marine, dan geodata processing.
Divisi ini memiliki pengalaman dan kualitas personil di bidang "domestic onshore acquisition" selama 25 tahun dan mampu menawarkan integrated seismic service.
Dari segmen geosains, Elnusa menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,03 triliun pada 2009. "Sebagian besar pendapatan itu didapat dari Pertamina dan merupakan bentuk sinergi Elnusa dengan induknya," kata Agus.
Keberhasilan Elnusa memenangi tender proyek-proyek migas terutama dari Pertamina menjadi salah satu faktor kunci pertumbuhan pendapatan perseroan.
Tahun lalu, Elnusa telah berinvestasi sebesar Rp 1,05 triliun untuk memperbarui peralatan geosains dan drilling.
Hingga kuartal I-2009, jasa geosains telah memberikan kontribusi sekitar 53 persen terhadap pendapatan unit bisnis jasa hulu migas Elnusa.
Hasilnya, segmen hulu migas menyumbang pendapatan sebesar Rp 533 miliar terhadap pendapatan triwulan I 2009 atau 80 persen dari total pendapatan perusahaan yang mencapai Rp689 miliar. Sementara itu, laba bersih Elnusa tercatat Rp 40 miliar.
"Kuatnya kinerja Elnusa pada kuartal I-2009 membuktikan bahwa strategi perseroan yang fokus pada sektor jasa hulu migas terintegrasi sudah berada pada jalurnya (on track)," jelas Direktur Utama Elnusa, Eteng A Salam.
Sampai dengan April, Elnusa telah berhasil mengantungi kontrak senilai Rp 1,86 triliun. Kontrak itu terdiri atas kontrak bawaan (carry over) 2008 sebesar Rp 1,38 triliun dan kontrak baru Rp 918,75 miliar.
Elnusa menargetkan pengerjaan total kontrak tahun ini senilai Rp3 triliun. Saat ini, perseroan berhasil mencapai 66% dari target nilai kontrak tersebut. Perseroan juga optimis dapat memenangi tender untuk pengerjaan jasa migas senilai Rp1,69 triliun hingga akhir tahun.
Konsep "One Stop Solution Services" yang ditawarkan Elnusa memberikan keunggulan yang menghasilkan proyek seismik, drilling (pemboran), dan oilfield (produksi dan perawatan sumur-sumur minyak dan gas) yang solid sejak 2008.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009