Yogyakarta (ANTARA News) - Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengimbau rakyat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya, dan Indonesia umumnya memilih pemimpin yang visioner.

"Pemimpin visioner adalah pemimpin yang dapat menjalankan tugas kepemimpinan nasional dengan berpegang pada UUD 1945 dan Pancasila menuju Indonesia masa depan yang lebih baik," katanya di Yogyakarta, Minggu malam.

Menurut Sultan pada peringatan hari jadi ke-262 Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, bangsa ini membutuhkan perubahan menuju Indonesia masa depan yang lebih baik, sehingga kehadiran pemimpin visioner sangat penting.

"Pada peringatan hari jadi keraton menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden 2009, marilah kita mohon petunjuk Allah SWT agar capres-cawapres ditunjukkan jalan untuk berlomba dalam kebaikan, sehingga dapat menjadi pemimpin yang visoner yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik," katanya.

Sultan mengatakan dirinya yang mendapat dukungan keluarga dan kerabat keraton, mencoba memperluas pengabdian kepada bangsa dan negara dengan mendeklarasikan diri sebagai capres.

"Melihat keadaan rakyat nusantara selama ini meneguhkan tekad saya untuk mengabdi bagi ibu pertiwi, tetapi akhirnya Allah SWT belum memberi kesempatan. Namun demikian, ada hikmah penting yang dapat dipetik dari kejadian itu," katanya.

Menurut dia, dirinya bertekad bersama rakyat akan terus mengawasi siapa pun nanti yang dipercaya memimpin bangsa dan negara dalam menjalankan pemerintahan, serta akan melanjutkan ide perubahan sebagai kontribusi bagi bangsa dan negara.

"Kedudukan Sultan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah realita dalam upaya melestarikan nilai budaya bangsa yang tersirat dan tersurat dalam UUD 1945. Untuk itu, seorang Sultan harus dapat bermanfaat bagi rakyat," kata Sultan HB X yang juga Gubernur DIY ini.

Ia mengatakan peringatan hari jadi keraton yang diisi dengan sema`an Alquran dan mujahadah akbar ini, merupakan saat yang tepat untuk melakukan refleksi diri.

"Dalam proses penyucian hati terkandung refleksi diri, sehingga di saat yang tepat saya akan mempertanggungjawabkan semuanya kepada rakyat," katanya.

Peringatan hari jadi ke-262 Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang berlangsung di Keben, kraton setempat, dihadiri ratusan warga DIY dan sekitarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009