Masyarakat harus mengetahui kebenarannya dan harus pula selamat,
Kiev (ANTARA) - Kobaran api yang melalap hutan di sekitar area pembangkit tenaga nuklir Chernobyl yang tak berfungsi berhasil dipadamkan oleh ratusan petugas yang menggunakan pesawat dan helikopter, menurut pernyataan pemerintah Ukraina pada Selasa.
"Tidak ada kobaran api," kata kementerian dalam negeri dalam sebuah pernyataan, meskipun tidak membantah bahwa sempat ada asap pembakaran tipis di tanah hutan.
Aktivis pemerhati lingkungan pada Senin (13/4) kemarin memperingatkan bahwa kebakaran di dekat kawasan bencana nuklir terbesar di dunia yang terjadi pada 1986 itu memunculkan risiko paparan radiasi.
Operator tur Chernobyl, Yaroslav Yemelianenko, dalam unggahan di Facebook menggambarkan situasi kebakaran di lapangan sangat parah, dan menyebut api hampir mencapai kota mati Pripyat, dua kilometer dari zona dengan paparan tertinggi radiasi aktif Chernobyl.
Namun, pemerintah Ukraina mencatat lonjakan jangka pendek pada partikel radioaktif Cesium-137 di wilayah ibu kota Kiev ke bagian selatan dari Chernobyl, dengan tingkat radiasinya masih dalam batasan normal dan tidak memerlukan langkah perlindungan tambahan.
Presiden Volodymyr Zelenskiy menjanjikan transparansi dalam penanganan masalah tersebut dan akan menemui kepala penanganan kedaruratan.
"Masyarakat harus mengetahui kebenarannya dan harus pula selamat," kata Zelenskiy dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin malam.
Kebakaran yang mungkin disebabkan oleh cuaca kering itu muncul pertama kali pada 3 April di bagian barat zona eksklusif Chernobyl yang kemudian merembet hingga ke wilayah hutan terdekat.
Namun, polisi menyebut pihaknya telah mengidentifikasi seorang warga lokal berusia 27 tahun yang mereka duga memicu kebakaran itu secara sengaja. Belum ada penjelasan lebih lanjut apakah orang tersebut bertanggung jawab sebagian atau secara penuh.
Terduga dilaporkan telah memberi pengakuan bahwa dirinya memunculkan sejumlah kobaran api "untuk kesenangan belaka."
Sumber: Reuters
Baca juga: Margasatwa telah kembali ke Chernobyl
Baca juga: Ukraina-Jepang sepakat pantau Chernobyl-Fukushima lewat satelit
Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020