"Dalam dua hari ini aktivitas Gunung Slamet mengalami peningkatan, seperti dengan adanya beberapa kali letusan asap setinggi 400 hingga 1.000 meter dari puncak gunung pada Sabtu (23/5) lalu," katanya.
Namun, menurut dia, pada Minggu letusan asap yang terjadi relatif lebih sedikit dibanding hari sebelumnya.
Ia menyebutkan letusan asap yang terjadi sejak Minggu pagi sebanyak 18 kali dengan ketinggian 50 hingga 400 meter dari puncak gunung.
Sedangkan mengenai kegempaan, ia mengatakan sampai sekarang masih sering terjadi gempa akibat letusan, maupun gempa tremor.
"Berdasarkan data yang terekam oleh kami, amplitudo gempa tersebut antara 4-15 mili meter," katanya.
Meski terjadi peningkatan aktivitas, menurut dia status Gunung Slamet saat ini masih berada pada level III atau "siaga".
Mengenai kemungkinan adanya peningkatan aktivitas pada hari-hari mendatang, atau sebaliknya penurunan status, menurut dia hal itu masih terus diamati.
Kami masih terus melakukan pemantauan dan pengamatan terhadap aktivitas vulkanik Gunung Slamet, dan saat ini masih berstatus `siaga`," katanya.
Gunung Slamet adalah gunung api berbentuk kerucut dengan ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Gunung ini secara administratif masuk dalam lima wilayah kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Kabupaten Brebes.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menetapkan status "siaga" atau level III terhadap Gunung Slamet sejak 23 April 2009 pukul 18:00 WIB.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
mari kita satukan doa...