Senin lalu saya katakan kami telah mengambil 21.414 sampel, yang artinya bahwa dalam tiga pekan kami telah mengambil sampel dari 20.000 orang. Kini, dalam sepekan saja, kami telah menerima sampel dari 60.000 orang,

Lima (ANTARA) -
Peru menemukan 2.265 kasus baru COVID-19 dalam satu hari, menambah total menjadi 9.784 kasus, demikian Presiden Martin Vizcarra pada Senin.

Menurut Vizcarra, tingginya jumlah kasus tersebut karena adanya peningkatan signifikan uji COVID-19 di kalangan masyarakat.

"Senin lalu saya katakan kami telah mengambil 21.414 sampel, yang artinya bahwa dalam tiga pekan kami telah mengambil sampel dari 20.000 orang. Kini, dalam sepekan saja, kami telah menerima sampel dari 60.000 orang," kata Vizcarra saat konferensi pers.

Hingga kini Kementerian Kesehatan telah melakukan 87.166 tes untuk mendeteksi virus corona dan 77.382 hasilnya kembali negatif, katanya.

Dari jumlah total infeksi, 901 orang harus dirawat di rumah sakit dengan 143 di antaranya menjalani perawatan intensif.

Statistik menunjukkan bahwa Peru sebenarnya melihat penurunan dalam jumlah infeksi baru dan tingkat rawat inap, yang turun dari 22 menjadi 14 persen, kata Vizcarra.

Kebijakan karantina wilayah dan menjaga jarak sosial tetap akan diberlakukan sampai 26 April. Otoritas akan menjatuhkan denda bagi mereka yang melanggar kebijakan karantina atau jam malam, yang berlangsung sejak pukul 6 malam hingga 4 pagi waktu setempat, demikian informasi dari presiden.

Sumber: Xinhua

Baca juga: Rentan COVID-19, eks presiden Peru dibebaskan hakim dengan jaminan
Baca juga: Amerika Latin perketat pengawasan COVID-19 dengan militer, jam malam

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020