Kuala Lumpur (ANTARA News) - Konser musik Indonesia-Malaysia bertajuk "Rhythm of Unity" yang menampilkan grup band kedua negara yakni Slank, Letto, Hujan, Estranged, dan Bunkface, di halaman parkir stadion Bukit Jalil, Selangor, kacau karena seharusnya dimulai Sabtu mulai jam 17.00 ternyata baru dimulai jam 22.30 waktu setempat.
Konser yang ingin menyatukan musik dua negara bertetangga yang disponsori pertama kalinya oleh promotor Indonesia yakni Mahaka Entertainment dan Eblitz Communication molor karena lokasi penonton belum siap digunakan. Sistem tata suara (sound system) tidak diberi atap pelindung sehingga ketika hujan lebat tidak bisa digunakan.
Sekitar jam 21.00, lokasi untuk penonton baru disiapkan, termasuk memasang pagar setinggi pinggang yang ditambah papan lapis agar lebih tinggi.
Tata suara baru dihidupkan pukul 22.30 dan muncullah grup musik Malaysia Bunkface, sebagai band pembuka, disusul dengan grup musik Hujan, kemudian Letto.
Letto sendiri baru tampil mulai jam 23.15 dan hanya membawa lima buah lagu yang dibawakan dengan irama dangdut karena banyak penontonnya adalah para tenaga kerja Indonesia (TKI).
Setelah Letto usai, tampil lagi grup band Malaysia, Estranged, yang kemudian disusul Slank yang tampil pukul 00.15.
Slank baru tampil membawakan dua lagu "Mars Slanker dan "Ku Tak Bisa", ketika konser itu dinyatakan selesai karena batas ijin yang dikeluarkan hanya hingga pukul 12.30. Seluruh personil band segera diangkut ke dalam sebuah bus.
Para penonton tampak sangat kecewa. Mereka sudah membeli tiket seharga 55 ringgit (Rp165.000) per orang, namun konser terlambat dan jumlah lagu yang dinyanyikan juga sedikit. Namun demikian,kekecawaan penonton tidak sampai memicu keributan.
Presiden Mahaka Enterprise Hasani Abdulgani mengungkapkan kekecewaannya atas kekacauan yang diakibatkan oleh mitra bisnisnya Eblitz Communication Sdn Bhd. Mereka mengatakan sang mitra kurang transparan dalam berbisnis sehingga mengakibatkan tata suara dan lokasi penonton tidak disiapkan dengan baik.
"Saya baru tahu Jum`at malam seusai jumpa pers bahwa panggung, sound system dan lokasi penonton belum disiapkan pemasok akibat kekurangan uang. Sementara (dalam) pembagian peran, Mahaka hanya mendatangkan grup band Slank dan Letto, sementara Eblitz menyiapkan panggung, sound system, lokasi penonton dan pemasaran tiket," kata Hasani.
"Karena saya sudah mendatangi Slank dan Letto ke Malaysia sudah tidak mungkin batalkan acara. Akhirnya, semuanya kami ambil alih," katanya.
"Persiapan panggung, sound system dan lokasi penonton kita cari pemasok lainnya. Mereka minta pembayaran tunai sementara saat itu sudah Sabtu dinihari dan semua bank tutup. Untungnya pemasok kedua ini punya istri warga Indonesia dan ada rekening BCA sehingga bisa dibayar tunai Sabtu siang," katanya.
Sementara itu, Direktur Eblitz Ignes Messyta menyampaikan permohonan maaf atas kekacauan manajemen konser yang menyatukan musik Indonesia-Malaysia tersebut karena ada kesalahpahaman dengan pemasok pertama sehingga mereka tidak dapat menyiapkan panggung, sound system, dan lokasi penonton sesuai rencana. (*)
Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009
... be careful nex time