Magetan (ANTARA Mews) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara akan merelokasi warga yang rumahnya hancur akibat jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (20/5) lalu.
Komandan Lanud Iswahyudi Magetan, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Bambang Samoedro, Minggu, mengatakan, TNI AU dan pemerintah setempat akan memberikan bantuan sesuai yang dibutuhkan warga yang menjadi korban.
"Hal ini telah kami komunikasikan dengan pihak terkait dan juga warga sipil yang menjadi korban. Yang pasti TNI AU tidak mengabaikan kerugian yang diderita warga atas musibah ini," ujarnya saat mengunjugi lokasi jatuhnya pesawat di Desa Geplak.
Menyinggung keinginan warga untuk direlokasi, dia mengatakan, pihaknya akan mengakomodasi keiginan tersebut, selama keinginan tersebut tidak memberatkan semua pihak.
Menurut dia, saat ini tim yang ditunjuk sedang melakukan pendataan. "Yang pasti, korban yang ingin direlokasi telah menyediakan lahan, kemudian kami pikirkan bagaimana pengembalian bentuk rumahnya. Hal ini mengingat fasilitas rumah sangat penting. Jadi, sudah ada langkah-langkah yang akan ditindaklanjuti," katanya menegaskan.
Sementara itu, warga sipil yang rumahnya hancur, Rusmin, mengaku minta direlokasi karena masih trauma atas musibah yang menimpa dirinya dan keluarganya.
Dalam musibah ini, Rusmin harus kehilangan istrinya, Sumiati.
Selain itu, rumahnya juga hancur lebur, rata dengan tanah akibat dihantam pesawat Hercules C-130 milik TNI AU tersebut.
"Terus terang saya masih trauma dengan peristiwa tersebut. Oleh karena itu, saya minta direlokasi ke tempat yang baru. Biarlah tanah yang di sini sementara dikosongkan untuk sementara waktu," katanya.
Sementara itu, berdasarkan kesaksian sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian, pesawat sempat oleng dan terbang menurun hingga akhirnya mengenai pohon jati yang ada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Geplak.
Setelah itu, pesawat terlihat mengenai pepohonan dan rumpunan pohon bambu. Sayap pesawat sempat jatuh mengenai dua rumah warga milik Syamsudin (44) dan Parmo (52), warga RT 03/RW 02 Desa Geplak.
Kemudian sekitar 500 meter, pesawat menimpa dua rumah warga lainnya,yakni rumah pasangan suami-istri Sulasmin (45) dan Katemi (35), hingga menyebabkan anak kedua pasangan ini, Arief Wahyudi (14), tewas.
Saat ini, Sulasmin masih menjalani perawatan medis di RSUP dr. Sudono Madiun. Selain itu pesawat juga menimpa rumah pasangan suami-istri Rusmin (45) dan Sumiati (43), hingga menyebabkan Sumiati meninggal dunia, dan rumahnya rata dengan tanah.
Hingga kini, TNI AU masih menyelediki penyebab jatuhnya pesawat tersebut.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009