Simpatisan yang digunduli tersebut karena merasa bangga kepada partai Demokrat dan calon legislatif yang didukungnya menjadi anggota DPRD Kota/Kabupaten Tasikmalaya, DPRD Provinsi dan DPR RI.
Dikatakan salah satu simpatisan yang rambutnya digunduli, juga ketua RW 07 dikelurahan Tugu Raja, Nono Numaris, dengan digunduli rambut sebagai curahan rasa kebanggan kepada partai Demokrat.
Ia menerangkan dengan digunduli rambutnya membuktikan rakyat peduli terhadap kebesaran partai Demokrat yang diharapkan bisa menjadi perwakilan rakyat menuju kesejahteraan rakyat dan bangsa.
Ia mengaku ungkapan tersebut merupakan inisiatif sendiri tanpa ada suruhan dari pihak lain atau dari calon DPRD yang terpilih.
"Kemauan saya sendiri, karena merasa bangga terhadap kemenangan Demokrat, meskipun saya harus digunduli," katanya.
Dikatakan Nono keinginan digunduli sudah janjinya sebelum Pileg dilaksanakan, sehingga ketika dalam acara syukuran berani digunduli didepan simpatisan Demokrat dan calon DPRD terpilih yang hadir dalam acara tersebut.
"Ini sudah janji saya jika Demokrat menang dan unggul, saya akan digunduli, karena itu saya bangga kepada Demokrat, saya dukung terus partai Demokrat," katanya.
Sementara itu menurut Ketua DPC Demokrat Tasikmalaya, Dr Wahyu, acara tersebut merupakan syukuran atas kemenangan Demokrat dalam pelaksanaan Pileg 2009 yang berjalan aman dan tertib sesuai dengan harapan bersama.
Ia menegaskan dengan kemenangan ini diharapkan para wakil yang akan duduk di kursi dewan harus mendengar, melihat dan merasakan segala permasalahan yang terjadi dimasyarakat.
"Artinya anggota dewan harus mendengar keluhan masyarakat, melihat kejadian yang terjadi di masyarakat, merasakan apa yang diharapkan masyarakat," katanya.
Sementara itu acara tersebut dihadiri sekitar ribuan orang simpatisan Demokrat, bahkan dalam acara tersebut diisi dengan pembagian hadiah kepada warga sekitar, dan makan bersama, yang diiringi dengan lantunan tiga penyanyi dangdut sebagai hiburan dalam acara syukuran tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009