Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang warga negara Indonesia asal Lombok, NTB, ditembak mati polisi Malaysia pada Sabtu pagi dini hari karena merampok sebuah rumah dan menyandera pemiliknya di Kampung Jambatan Air Baruk, Malaka.
Kepala penyidik kriminal Malaka Salehhudin Abd Rahman seperti dikutip media massa Malaysia, Minggu, mengatakan tersangka yang berusia sekitar 27 tahun itu l masuk rumah korban dengan sebilah parang dan senjata api, Sabtu, sekitar jam 1 pagi.
Polisi menyebut perampok itu masuk rumah kemudian menemukan seorang ibu dan tiga anaknya yang berusia antara lima hingga sembilan tahun. Mereka kemudian diikat dan dijadikan sandera.
Sang suami saat tiba di rumah melihat keluarganya dijadikan sandera dan dia dimintai uang sebesar RM3000 (sekitar Rp9 juta).
Korban menyatakan dirinya tidak punya uang sejumlah itu lalu tersangka membolehkan korban menghubungi tetangganya untuk mengumpulkan uang. Tetangga tersebut kemudian melapor kepada polisi.
Sabtu sekitar jam 8 pagi polisi datang ke lokasi kejadian dan mengepung rumah tersebut.
Menurut polisi, tersangka tetap melakukan penyanderaan walaupun sudah mendapat uang RM3000. Polisi akhirnya menembak tersangka dari jarak 200 meter.
Polisi kini sedang mencari tahu perkebunan kelapa sawit tempat tersangka pernah bekerja karena senjata api yang digunakan diduga barang curian dari kantor perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009