Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menargetkan pembangunan hunian tetap atau huntap pascabencana gempa bumi di Sulawesi Tengah selesai Mei 2020.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penanganan pascabencana Sulteng meliputi tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama,” ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan terus melakukan berbagai upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi yang disertai tsunami dan likuifaksi yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 silam. Di antaranya dengan membangun hunian tetap dan melakukan rehabilitasi sejumlah fasilitas umum.
Pada tahap I, sebanyak 630 unit huntap di bangun di Sulawesi Tengah. Pembangunan huntap di dilakukan di dua wilayah yakni Kelurahan Duyu, Kota Palu dan Desa Pombewe, Kabupaten Sigi. Di Kelurahan Duyu dibangun 230 unit huntap dan di Desa Pombewe sebanyak 400 unit huntap.
Di Kelurahan Duyu lahan yang sudah bebas seluas 14,1 hektare yang akan digunakan untuk 230 unit huntap dengan target selesai Mei 2020. Saat ini progres pembangunan telah mencapai 227 unit atau 98 persen. Sementara untuk Huntap di Desa Pombewe saat ini pengerjaannya telah mencapai 180 unit atau 45 persen.
Selain itu Pembangunan huntap di Sulawesi Tengah juga melibatkan donatur yakni Yayasan Buddha Tzu Chi yang membangun 1.500 unit di Kelurahan Tondo, Kota Palu dan 1.000 unit di Pombewe, Kabupaten Sigli. Huntap di Tondo dibangun dengan tipe 36 dan luas tanah 150 meter persegi dan saat ini sebanyak 490 unit telah selesai dan 962 unit dalam proses penyelesaian.
Ditargetkan sebanyak 820 unit huntap akan selesai Mei 2020. Sementara untuk huntap Pombewe saat ini ada 85 unit yang telah rampung dan 225 unit dalam proses penyelesaian.
Huntap dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), karena merupakan rumah tahan gempa dan proses pembangunannya yang lebih cepat dengan menggunakan sistem modular.
Pembangunan huntap dengan memperhatikan dengan protokol keamanan terkait COVID-19 yakni physical dan social distancing di mana pengerjaan tiap rumah hanya dilakukan oleh tiga orang pekerja.
Baca juga: AHA Center akan serahkan Huntap korban bencana Palu lewat daring
Baca juga: Warga korban banjir Lebak minta kejelasan pembangunan huntap
Baca juga: Pemkot Palu upayakan 1.000 huntap Tondo bisa ditempati April 2020
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020